Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terus terperosok. Pada perdagangan Selasa (7/11/2022), harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 323,5 per ton. Harga pasir hitam anjlok 3,3% dibandingkan hari sebelumnya.
Harga tersebut juga menjadi yang terendah sejak 3 Mei 2022 atau tujuh bulan terakhir. Pelemahan harga tersebut memperpanjang tren negatif yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu atau empat hari terakhir. Dalam empat hari tersebut batu bara sudah anjlok 10,8%.
Dalam sepekan, harga batu bara juga sudah ambruk 10,4 % secara point to point. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara sudah jeblok 14,9% sementara dalam setahun masih melonjak 97,3%.
Harga batu bara terus melandai sebagai dampak meningkatnya sentimen negatif dari China. Harga pasir hitam juga tertekan oleh meredanya kekhawatiran pasokan energi di Eropa.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 kembali meledak di China. Pada Senin (7/11/2022), China melaporkan tambahan kasus sebanyak 7.475 atau tertinggi sejak awal Mei. Penambahan terbesar datang dari Guangzhou yakni lebih dari 2.000 kasus sehari.
Menyusul tingginya kasus, China sudah memperketat mobilitas masyarakat di lebih dari 200 kawasan permukiman yang tersebut di berbagai kota.
Meningkatnya kasus di China membuat pelaku pasar khawatir jika Beijing akan memperluas wilayah yang dikunci. Kondisi ini bisa membuat ekonomi China makin melambat.
China bahkan menunda Guangzhou International Automobile Exhibition (Guangzhou Motor Show) yang semula akan digelar pada 18 November.
"Kita tengah melihat pertarungan suara yang menginginkan pelonggaran serta fakta bahwa kasus Covid-19 terus meningkat," tutur ekonom Hwabao Trust Nie Wen, dikutip dari Reuters.
Nie memperkirakan pertumbuhan ekonomi China hanya akan berada di kisaran 3,5% pada kuartal IV-2022, lebih rendah dari kuartal III yang tercatat 3,9%. Level tersebut juga lebih rendah dibandingkan proyeksi semula yakni 4-4,5%.
Melandainya perekonomian China sudah tercermin dari aktivitas perdagangan mereka. Ekspor China ke seluruh dunia pada Oktober melandai 0,3% (year on year(yoy)) dan ambruk 7,5% (month to month/mtm). Kondisi ini berbanding terbalik dengan kenaikan 5,7% (yoy) pada September.
Sementara itu, total impor barang China pada Oktober melandai 0,7% (yoy) dan ambruk 10,4% (mtm).
Impor batu bara Negara Tirai Bambu pada periode Januari-Oktober 2022 tercatat 230,1 juta. Jumlah tersebut anjlok 10,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
China merupakan konsumen terbesar batu bara di dunia sehingga perkembangan apapun di negara tersebut akan mempengaruhi harga pasir hitam.
Harga batu bara juga melandai karena meredanya kekhawatiran mengenai pasokan energi di Eropa karena musim dingin yang akan lebih hangat serta tingginya pasokan gas.
Storage gas di Jerman sudah mencapai 99% dari kapasitas. Batu bara merupakan sumber energi alternatif bagi gas sehingga perkembangan gas akan ikut menggerakkan harga pasir hitam.
Storage batu bara di pelabuhan utama Eropa ARA (Amsterdam, Rotterdam, Antwerp) ada di level tertingginya dalam tiga minggu terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Karena India dan China, Harga Batu Bara Amblas 3,1% Pekan Ini
(mae/mae)
Jadi Korban Ganasnya Covid China, Harga Batu Bara Ambruk 10% - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment