Jakarta, Beritasatu.com - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives melorot pada perdagangan Kamis (3/11/2022), mengakhiri penguatan yang terjadi selama tiga hari beruntun.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Kamis (3/11/2022), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman November 2022 turun 40 Ringgit Malaysia menjadi 4.153 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Desember 2022 merosot 71 Ringgit Malaysia menjadi 4.253 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak pengiriman Januari 2023 terkoreksi 61 Ringgit Malaysia menjadi 4.337 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Februari 2023 kehilangan 52 Ringgit Malaysia menjadi 4.372 Ringgit Malaysia per ton.
Serta, kontrak pengiriman Maret 2023 menurun 53 Ringgit Malaysia menjadi 4.355 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman April 2023 jatuh 53 Ringgit Malaysia menjadi 4.317 Ringgit Malaysia per ton.
Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, sentimen penggerak utama pergerakan harga CPO datang dari keputusan pemerintah Indonesia yang membebaskan pungutan ekspor hingga akhir tahun di tengah ancaman gangguan pasokan akibat curah hujan yang tinggi. “Ditambah dengan isyarat pemerintah untuk menerapkan program biodiesel B40,” ungkapnya kepada Investor Daily, Kamis (3/11/2022).
Yoga menjelaskan, jelang akhir pekan ini, kemungkinan harga CPO masih akan mempertahankan tren bullish. Untuk indikator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor CPO Malaysia untuk periode awal November, kondisi cuaca di negara produsen utama CPO, penerapan program biodiesel B40 di Indonesia, perkembangan kasus Covid-19 di Tiongkok, dan kelanjutan situasi di jalur Laut Hitam.
“Untuk potensi resistance berada di kisaran harga 4.750 – 5.000 Ringgit Malaysia per ton. Sedangkan support di kisaran harga 4.250 – 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” tambahnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily
Harga CPO Turun Setelah Naik 3 Hari Berturut-turut - BeritaSatu.com
Read More
No comments:
Post a Comment