Bisnis.com, JAKARTA – Harga sejumlah komoditas pangan hari ini, Senin (26/9/2022), terpantau terus mengalami penurunan. Penurunan harga terjadi pada komoditas cabai-cabaian dan telur ayam.
Berdasarkan laporan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada hari ini pukul 14.24 WIB, harga telur ayam turun 1,52 persen atau Rp450 menjadi Rp29.150 per kilogram (kg).
Harga berbagai jenis cabai juga kompak turun pada hari ini. Harga cabai merah besar turun 3,75 persen atau Rp2.100 menjadi Rp53.900 per kg, sedangkan harga cabai merah keriting turun hingga 5,32 persen (Rp3.150) menjadi Rp56.100 per kg.
Untuk komoditas cabai rawit hijau turun Rp1.100 dari Rp49.450 menjadi Rp43.350 per kg, sedangkan harga cabai rawit merah turun Rp1.250 dari Rp66.650 menjadi Rp65.400/kg.
Selain cabai dan telur yang terpantau mengalami penurunan, harga bawang merah juga turun tipis Rp250 menjadi Rp35.350 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan bermerek 1 yang pada minggu lalu mengalami kenaikan juga terpantau turun Rp50 menjadi Rp22.300 per kg.
Harga minyak goreng curah dan kemasan bermerek dua kompak stabil pada hari ini di level Rp14.450 per kilogram dan Rp20.700 per kg.
Beras yang sempat mengalami kenaikan juga hari ini terpantau stabil di level Rp10.700 per kg untuk kualitas bawah II, Rp11.000 per kg untuk kualitas bawah I.
Harga beras kualitas medium II stabil di Rp11.950 per kg dan medium I di angka Rp12.100 per kg. Sementara harga beras kualitas super II sebesar Rp13.050 per kg.
Adapun, harga daging ayam mengalami kenaikan tipis yaitu Rp50 menjadi Rp34.650 per kg. Kemudian, harga beras kualitas super I juga tercatat naik menjadi Rp13.400 per kg), harga bawang putih Rp28.800 per kg dan harga daging sapi Rp127.950 per kg.
Sebelumnya, Kemendag melaporkan harga cabai sempat naik diduga akibat penurunan pasokan karena memasuki masa akhir panen, sedangkan kenaikan harga telur ayam ras disebabkan oleh pasokan yang belum normal akibat afkir dini saat harga jatuh yang dilakukan peternak untuk mengurangi beban produksi dan kerugian.
Untuk itu, berdasarkan laporan Perkembangan Harga, Inflasi dan Stok Indikatif Barang Kebutuhan Pokok, Kemendag mendorong pemanfaatan fasilitas Sistem Resi Gudang (SRG) berteknologi CAS di daerah sentra produksi dan meningkatkan pemanfaatan pasar lelang komoditas agro.
Kemendag mengatakan lonjakan beberapa harga bahan pokok disebabkan kenaikan biaya transportasi, bahkan sebelum harga bahan bakar minyak (BBM) resmi dinaikkan pemerintah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meminta Pemda masing-masing daerah untuk menggelontorkan Dana Alokasi Umum (DAU) dalam kepentingan logistik untuk pangan.
Terkait pasokan, Jokowi juga telah meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk mempertahankan pasokan pangan dan menambah area tanam.
Pada Ratas Presiden Senin, 19 September 2022, diputuskan perlunya upaya dalam optimalisasi perdagangan antar wilayah khususnya dari sentra produksi/daerah surplus ke sentra konsumsi/daerah defisit dan BUMN pangan agar menjadi offtaker produksi petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga Pangan Hari Ini, 26 September: Harga Cabai dan Telur Turun - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment