Harga minyak turun sekitar 1 persen ke level terendah hampir dua minggu dalam perdagangan pada Rabu (21/9) sore waktu AS atau Kamis (22/9) pagi WIB.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 79 sen atau 0,9 persen ke US$89,83 per barel. Itu merupakan harga penutupan terendah sejak 8 September.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$1 atau 1,2 persen ke US$82,94 yang merupakan harga penutupan terendah sejak 9 September.
Padahal di awal sesi perdagangan kemarin, minyak berhasil terbang lebih dari US$2 per barel.
Analis menyebut kejatuhan harga minyak terjadi akibat keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin ke kisaran 3,00 persen-3,25 persen demi mengerem lonjakan inflasi.
Kenaikan itu memicu kekhawatiran pasar bahwa ke depan gerak ekonomi akan melambat. Apalagi, The Fed masih mengisyaratkan akan menaikkan bunga acuan lebih besar lagi.
Selain sentimen itu, minyak juga mendapatkan tekanan dari penurunan permintaan bensin di AS selama empat minggu terakhir. Data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan permintaan minyak turun menjadi 8,5 juta barel per hari (bph), terendah sejak Februari.
"Tekanan yang menonjol adalah melemahnya permintaan bensin yang berkelanjutan. Ini benar-benar yang menghantui pasar ini," kata Analis di Again Capital LLC di New York John Kilduff.
Akibat sentimen-sentimen itu, harga minyak dunia yang sempat menguat 2 persen di awal perdagangan akibat rencana Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan 300 ribu pasukan cadangan untuk berperang melawan Ukraina menjadi terhenti.
(mrh/agt)Harga Minyak Turun 1 Persen Usai The Fed Kerek Bunga Acuan - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment