Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas merosot tajam. Pada perdagangan Kamis (15/9/2022) pukul 15:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.687,90 per troy ons.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 30 Maret 2021 atau lebih dari 17 bulan terakhir. Emas sudah ambruk sejak Selasa pekan ini yang membuat harganya terlempar dari level psikologis US$ 1.700 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 1,1% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih amblas 5,1% sementara dalam setahun anjlok 5,8%.
Analis dari AirGuide Michael Langford mengatakan emas amblas karena pasar mulai menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dari 75 bps menjadi 100 bps pada pekan depan. Kenaikan ekspektasi terjadi setelah inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus di atas perkiraan.
Inflasi AS mencapai 8,3% (year on year/yoy) pada Agustus 2022. Inflasi memang melandai dibandingkan Juli (8,5%) tetapi di atas ekspektasi pasar (8,1%).
"The Fed perlu memberlakukan kebijakan agresif untuk menekan inflasi. Kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bps kini menjadi sangat mungkin," tutur Langford, seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, ekspektasi kenaikan suku bunga hanya kencang di level 75 bps. Namun, taruhan kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bos kini menjadi 37%.
Seperti diketahui, The Fed akan menggelar pertemuan pada 20-21 September mendatang untuk menentukan kebijakan suku bunga.
"Jika The Fed menaikkan suku bunga acuan 100 bos maka emas bisa langsung ambruk. Titik support baru emas bisa di titik US$ 1.620 per troy ons," tutur analis dari Reliance Securities Jigar Trivedi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dilihat-Lihat Dulu Emasnya, Kak! Harga Turun Nih...
(mae/mae)
Amblas! Harga Emas Jatuh ke Level Terendah 17 Bulan - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment