Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini meskipun Amerika Serikat akhirnya mengalami resesi. Ada apa?
Pada Jumat (29/7/2022) pukul 15.39 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 22.130/ton, menguat 0,89% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Laju harga nikel dunia ditopang oleh rilis data produksi Norilsk Nickel Group, salah satu produsen nikel olahan dunia, yang anjlok. Pada kuartal II/2022, produksi nikel turun 6% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qoq) menjadi 48 ribu ton.
Penurunan produksi ini disebabkan oleh agenda perbaikan tahunan di pabrik Harjavalta.
Sepanjang semester I/2022, total produksi nikel meningkat 26% dibandingkan periode yang sama menjadi hampir 100.000 ton.
Peningkatan produksi disebabkan oleh rendahnya produksi pada paruh pertama 2021, ketika tambang Oktyabrsky dan Taimyrsky dihentikan karena masuknya air bawah tanah serta Konsentrator Norilsk setelah kecelakaan.
Sementara itu persediaan nikel dunia di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) per 28 Juli tercatat 57.804 ton, anjlok 186 ton dibandingkan hari sebelumnya.
Jika diukur dari awal tahun, stok nikel telah turun 44.082 ton atau 43,3% secara point-to-point/ptp. Hal ini menunjukkan bahwa pasokan nikel masih ketat.
Meskipun demikian, Ekonomi AS mencatatkan kontraksi sebesar 0,9% pada kuartal II-2022. Artinya, ekonomi Negara Paman Sam sudah terkontraksi selama dua kuartal.
Pada kuartal I-2022, pertumbuhan mereka juga negatif 1,6%. Secara teknikal, ekonomi AS sudah masuk resesi. Hal ini yang menjadi penahan laju kenaikan nikel dunia hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%
(ras/ras)
Resesi AS Minggir Dulu, Harga Nikel Lompat Nih - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment