Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini terdorong oleh persediaan di pelabuhan yang menurun. Ditambah produksi mobil listrik China yang melonjak mengindikasikan permintaan nikel berada dalam jalur positif.
Pada Jumat (17/6/2022) pukul 16.10 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 25.595/ton melonjak 1,33% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan bijih nikel di pelabuhan China turun 11.000 ton basah (wet metric ton) dibandingkan minggu lalu menjadi 4.88 juta wmt. Total kandungan Ni mencapai 38.000 wmt.
Inventaris pelabuhan bijih nikel di tujuh pelabuhan utama China mencapai 2,01 juta wmt, lebih rendah 449.000 wmt dari minggu lalu.
Pasokan bijih nikel masih belum mencukupi meskipun musim hujan berakhir di Filipina. Menurut riset SMM, kesenjangan pasokan bijih nikel terutama disumbang oleh kondisi cuaca buruk di Filipina pada paruh pertama tahun 2022.
Menurunnya persediaan bijih nikel di pelabuhan mengindikasikan bahwa pasokan bijih nikel tahun ini tetap ketat, yang hampir tidak dapat diredakan dalam jangka pendek.
Menurut beberapa pedagang, pengiriman bijih nikel dari Filipina pada semester pertama 2022 jauh lebih rendah dari perkiraan. Kerusakan infrastruktur di Filipina yang disebabkan oleh kondisi cuaca buruk perlu waktu untuk diperbaiki.
Di sisi lain, langkah-langkah stimulus baru yang diumumkan oleh pemerintah China pada 31 Mei 2022 akan memberikan dukungan sisi permintaan. Ketika permintaan naik, harga pun akan mengikuti.
"Sejumlah langkah stimulus akan meningkatkan permintaan nikel, termasuk aturan baru untuk peningkatan kuota kepemilikan mobil , pengurangan pajak pembelian untuk kendaraan tertentu, dan insentif untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur," tulis Fitch dalam laporannya.
"Bersama-sama, langkah-langkah ini akan membantu membalikkan tren penurunan permintaan yang terlihat selama kuartal kedua 2022 dan mendorong harga lebih tinggi dalam jangka pendek."
Fitch Solution memperkirakan rata-rata harga nikel dunia US$ 27.500/ton pada tahun 2022, lebih tinggi dibanding rata-rata 2021 sebesar US$ 18.467/ton. Perkiraan tersebut didasari oleh beberapa faktor.
China adalah konsumen nikel terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsi China mencapai 1,31 juta ton. Sehingga persediaan di China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Pasokan Nikel Berlayar ke China, Harga Turun
(ras)
Pasokan di China Susut, Harga Nikel Melesat - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment