Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas mulai membaik setelah menjalani tren koreksi. Pada perdagangan Jumat (24/6/2022) pukul 06:32 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.823,59 per troy ons. Menguat 0,06%.
Penguatan emas menjadi kabar baik setelah sang logam mulai tampil buruk dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan kemarin, emas juga melemah 0,81% ke posisi US$ 1.822,43 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 0,9% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga menyusut 2,3% sementara dalam setahun masih menguat 2,7%.
Edward Moya, analis dari OANDA, mengatakan penguatan emas dibantu oleh melandainya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) ke 3,09%. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 9 Juni lalu atau dua pekan lebih. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan yield akan membuat emas tidak menarik.
"Dalam situasi dan kondisi saat ini, ada banyak pesimisme dan keragu-raguan untuk membeli aset beresiko. Karena itulah, yield akan melandai dan ini menjadi kabar baik bagi emas," tutur Moya, seperti dikutip Reuters.
Analis dari Bank of China International, Xiao Fu, mengatakan kekhawatiran resesi membuat emas masih menarik untuk sebagian investor. Seperti diketahui, Chairman bank sentral AS The Federal Reserve Jerome Powell, pada Rabu (22/6/2022), mengatakan ada kemungkinan AS masuk ke jurang resesi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kembali Tiarap! Harga Emas Turun Lagi
(mae/mae)
Kabar Baik, Harga Emas Akhrinya Naik - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment