Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan nikel untuk industri baja tahan karat dan kendaraan listrik China turun membuat harga nikel dunia melemah siang ini. Namun tutupnya salah satu tambang di Filipina bisa membuat pasokan nikel dunia makin ketat.
Pada Kamis (2/12/2021) pukul 14:44 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 19.890/ton, turun 0,28% dibanding harga penutupan kemarin.
Sumber: Investing.com
|
Permintaan nikel China melemah tercermin dari indeks pesanan baru industri nikel. Indeks pesanan baru pada bulan November berada di 48,33, terutama karena sektor baterai dan baja tahan karat (stainless steel) lesu.
Sektor baja tahan karat berada di titik terendah, sementara pasar nikel sulfat memasuki kelebihan pasokan jangka pendek. Diperkirakan indeks pesanan baru akan tetap rendah di bulan Desember karena belum melihat tanda-tanda pemulihan.
Sementara itu, pasokan nikel dunia terancam makin ketat setelah tambang nikel Berong di Filipina diperkirakan akan kehabisan sumber daya sebelum akhir tahun, dan tambang tersebut akan dinonaktifkan dan diperbaiki.
Walaupun produksi bijih nikel Berong tidak sebesar Nickel Asia Corp dan Global Ferronickel Holdings Inc., produsen bijih nikel terbesar di Filipina, penangguhannya dapat memperketat pasokan nikel secara global.
Menurut data International Nickel Industry Study Group (INSG), defisit pasokan nikel global pada September mencapai 5.200 mt. Sebagai informasi, Filipina adalah pemasok bijih nikel utama China, negara konsumen logam terbesar di dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Harga Nikel Loyo! Tenang.. Sinyal Kebangkitan Sudah Terlihat - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment