Rechercher dans ce blog

Monday, November 22, 2021

Harga timah melesat 78% sejak awal tahun - Investasi Kontan

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga timah global naik menyentuh harga tertinggi. Persoalan produksi yang menurun masih menjadi sentimen yang melambungkan harga timah. Sementara, permintaan timah untuk kebutuhan teknologi dan elektronik semakin meningkat.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/11), harga timah kontrak 3 bulan di London Metal Exchange berada di US$ 38.429 per metrik ton. Sebelumnya, Kamis (18/11), harga timah menyentuh rekor tertinggi di US$ 38.453 per metrik ton. Sejak awal tahun harga timah naik sekitar 78%. 

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, sebelum pandemi harga paladium yang melambung tinggi, sekarang giliran harga timah yang melambung. Secara umum, kenaikan harga timah saat ini sama seperti fundamental komoditas lainnya, yaitu persoalan supply chain atawa rantai pasokan. 

Baca Juga: Setelah Stop Ekspor Nikel, Presiden Jokowi Siap Menyetop Ekspor Bauksit dan Tembaga

"Rantai pasokan global didominasi segelintir produsen yang kini masih terganggu Covid-19," kata Wahyu, Senin (22/11). Bahkan, International Tin Association (ITA) memperkirakan pasar timah global defisit pasokan dalam empat dari lima tahun sebelum sebelum 2020. 

Selain itu, pasokan timah masih terganggu karena pasokan timah dari Myanmar sebagai importir utama China masih menutup pelabuhannya demi mengurangi penyaluran Covid-19. 

Dalam jangka panjang Wahyu memproyeksikan harga timah akan terus naik. Sentimen positif datang dari kebutuhan timah untuk bahan dasar sektor teknologi. "Solder timah merupakan inti dari industri teknologi sebagai lem yang menyatukan semua peralatan elektronik dan listrik," kata Wahyu. Alhasil, Wahyu memproyeksikan harga timah di 2022 masih akan bullish

Baca Juga: Komoditas logam masih atraktif, begini prospek saham ANTM, INCO, TINS

Namun, kenaikan harga timah di tahun depan tidak akan setinggi di tahun ini. Sentimen yang menekan penguatan harga timah adalah normalisasi produksi. Malaysia dan China memiliki pasokan lebih dan memulihkan pasokan. Tercatat, produksi timah China naik 2,8% secara bulanan di Oktober.

Wahyu memperkirakan rentang pergerakan harga timah tahun depan berada di US$ 25.000 per metrik ton-US$ 45.000 per metrik ton, dengan rata-rata harga di US$ 35.000 per metrik ton.  

Baca Juga: Surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober 2021 tertinggi sepanjang sejarah

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Adblock test (Why?)


Harga timah melesat 78% sejak awal tahun - Investasi Kontan
Read More

No comments:

Post a Comment

Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai Merah Keriting Naik Jadi Rp 52.800 Perkilo - TribunJakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -  Cek harga pangan di Jakarta pada hari ini, Senin (9/1/2023). Beberapa komoditas, memiliki harga yang stabil p...