Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel bangkit setelah jatuh pada akhir pekan lalu karena munculnya varian baru Omicron. Persediaan yang turun di China jadi pendorong harga nikel naik pada pagi ini.
Pada Senin (29/11/2021) pukul 10:07 WIB harga nikel tercatat US$ 20.295/ton, naik 2% dibandingkan harga penutupan minggu lalu.
Sumber: Investing.com
|
Persediaan bijih nikel minggu lalu di pelabuhan Cina turun 114.000 wet metric ton (wmt) dibanding minggu sebelumnya menjadi 9,35 juta wmt pada 26 November. Jumlah kandungan Ni mencapai 74.300 metric ton (mt).
Jumlah persediaan di tujuh pelabuhan utama China mencapai sekitar 4,52 juta wmt, turun 24.000 wmt dari minggu sebelumnya. Persediaan pelabuhan turun karena dampak dari musim hujan di Filipina, penyedia pasokan utama bijih nikel China.
Diperkirakan persediaan bijih nikel di pelabuhan akan terus turun dalam jangka pendek karena pasokan yang lebih lambat dan permintaan yang lebih kuat.
"Nikel sekarang terlihat menjadi permainan baru di dengan persediaan jatuh setiap hari," kata Malcolm Freeman, direktur Kingdom Futures.
"Untuk saat ini mood bullish tetap ada dan tampaknya tidak ada gunanya melawannya dalam jangka pendek."
Sebagai informasi, China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan menyerap 1,31 juta ton pada 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Bener Kan Harga Melesat! Nikel Masih Kuat... - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment