Harga PCR akhir-akhir ini menjadi topik hangat lantaran harganya yang sempat tinggi. Para ekonom dan ahli membandingkan harga tes PCR di Indonesia dengan negara lain seperti India dan China, bahkan beberapa menyebut tes PCR hanya digunakan sebagai alat bagi orang bergejala misalnya di Inggris dan Belanda.
Lalu berapa harga atau modal satu alat tes PCT tersebut?
Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, dalam perkembangannya, harga PCR di Indonesia sempat menyentuh Rp 900 ribu sampai Rp 1 juta di awal pandemi COVID-19. Kemudian mengalami penurunan seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akan tetapi, ia menyayangkan bahwa keputusan Presiden menurunkan harga tes PCR tersebut dalam dua periode. Periode pertama, kata dia, harga PCR sempat turun ke angka Rp 450 ribu sampai Rp 500 ribu dan periode kedua yang baru-baru ini diumumkan di sekitar Rp 275 ribu sampai Rp 300 ribu.
"Ini mempunyai implikasi besar, karena Presiden bisa dianggap menentukan harga monopoli, jadi terjadi harga Rp 500 ribu itu karena Presiden yang menentukan. Ini abnormal karena dua bulan kemudian dikoreksi lagi. Presiden bisa dianggap menguntungkan pihak lain, kenapa tidak dari awal langsung Rp 300 ribu, kenapa melewati Rp 500 ribu," kata Anthony dalam webinar virtual bertajuk 'Bisnis Dibalik Pandemi', Jumat (29/10/2021).
Dia memandang, jika akan ada wacana penurunan harga maka harus dilakukan secara berjenjang bukan secara mendadak. Mengingat adanya potensi kerugian bagi rumah sakit yang sudah lebih dulu membeli alat PCR.
"Sebenarnya kalau kita mau menurunkan harga itu ada jenjang waktu, ini kan bukan seperti BBM yang akan antre. Rumah sakit banyak yang rugi karena beli dari importir, distributor dan beli dalam harga yang tinggi," ujarnya.
Kemudian, menimbang mengenai harga jasa tes PCR, dia mengungkapkan berdasarkan penemuannya harga alat PCR dari Arria Industries asal India dijual seharga 150 rupee untuk satu alat PCR. Jika dirupiahkan sekitar Rp 30 ribu.
"Artinya tes PCR masih masuk akal di sana Rp 96 ribu hitunglah masih ada biaya transportasi dan lain-lain," tuturnya.
Kemudian ada satu produsen Made in China yang menjual satu alat kit PCR di harga US$ 1,8 sampai US$ 3 dolar per pcs antara Rp 26 ribu sampai Rp 43.300.
"Dan saya kira di sini belum ada PPN. Artinya mereka yang produksi lebih besar harga akan lebih murah, dan yang ada ini bisa langsung dipakai," tuturnya.
Jika dibandingkan dengan yang terjadi di tanah air, pihaknya meminta agar BPK, KPK dan lembaga terkait untuk melakukan audit mengingat PCR dinilainya sebagai kebutuhan publik di masa pandemi COVID-19.
(dna/dna)Berapa Sih Harga Alat Tes PCR dari China dan India? - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment