Rechercher dans ce blog

Tuesday, August 17, 2021

Turun Lagi, Begini Ramalan Mengerikan Harga Emas Dunia - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali turun tipis pada perdagangan pagi ini, Selasa (17/8/2021). Harga emas mulai pulih dalam 3 hari terakhir, setelah pada pekan lalu sempat 'terjun bebas' dan diramal akan terus merosot.

Melansir data Refinitiv, pada pagi ini, pukul 07.04 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.786,46/troy ons, lebih rendah 0,78 poin dari penutupan kemarin. Sementara pada Senin (16/8) kemarin, harga emas naik 0,45% ke posisi US$ 1.787,24/troy ons dari hari sebelumnya.

Setelah ambles ke posisi US$ 1.728,71/troy ons pada Selasa (10/8) pekan lalu, harga emas cenderung rebound pada 11-16 Agustus 2021.


Dalam sepekan, harga emas berhasil naik 3,34%, sementara dalam sebulan masih minus 1,35%.

 

xauFoto: Refinitiv
xau

Pada Senin (9/8/2021) pagi pekan lalu, pelaku pasar dikejutkan oleh flash crash atau jeblok nyaris 4,5% dalam tempo kurang dari 15 menit.

Ketika mengalami flash crash, banyak yang meramal emas akan terus merosot. Dominic Schnider, kepala investasi di UBS Global Wealth Management memprediksi emas bisa jeblok ke US$ 1.600/troy ons bahkan lebih rendah lagi di kuartal I-2021.

Schnider melihat imbal hasil riil (real yield) di AS akan "kurang negatif" yang akan membuat harga emas merosot.

Emas dan obligasi AS (Treasury) sama-sama dianggap sebagai safe haven. Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil, sementara emas tidak. Imbal hasil riil Treasury saat ini sudah negatif bahkan cukup dalam, sebab inflasi yang tinggi di AS.

Ketika riil yield negatif dalam, emas akan diuntungkan, tetapi ketika riil yield negatifnya semakin berkurang apalagi sampai positif lagi, emas tentunya akan tertekan.

"Saya pikir anda akan melihat lebih banyak outflow (dari emas). Saya tidak akan terkejut jika pada satu titik 20 juta ons emas meninggalkan pasar ETF dan berjangka. Itu artinya harga emas turun," kata Schnider sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (13/8/2021).

Tetapi, melihat kinerja emas dalam 3 hari terakhir banyak analis yang kini memprediksi emas akan terbang tinggi lagi. Jebloknya harga emas dunia pada pekan lalu dikatakan sudah dengan dengan level bottom.

Ketika harga sudah berada di bottom, maka peluang berbalik menguat menjadi lebih besar.

"Jika harga emas terus bergerak sideways dalam jangka pendek, hal tersebut menjadi indikasi jebloknya harga belakangan ini sudah dekat dengan bottom," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (13/8/2021).

Hal senada diungkapkan Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan secara teknikal emas yang rebound dari flash crash pekan lalu membentuk pola double bottom yang sempurna untuk jangka panjang.

Pola tersebut dikatakan sebagai sinyal tren kenaikan harga (bullish).

"Anda tidak bisa menciptakan teknikal yang lebih bullish untuk emas saat ini. Investor akan melihat seberapa besar aksi beli pekan depan (pekan ini)," kata Hansen sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (13/8/2021).

Analis dari Bloomberg Intelligence, juga mengungkapkan jebloknya harga di awal pekan lalu merupakan suatu kemerosotan dari tren bullish (kenaikan dalam jangka panjang).

"Peningkatan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan ketergantungan terhadap quantitative easing (QE) membuat kami tetap mempertahankan proyeksi kenaikan harga emas, terutama setelah penurunan tajam dari level puncak di 2020," kata Mike McGlone, analis komoditas di Bloomberg Intelligence.

McGlone juga melihat di sisa tahun ini emas lebih mungkin akan mendekati US$ 2.000/troy ons, ketimbang tertahan di bawah US$ 1.700/troy ons.

"Katalis yang bisa membawa emas ke US$ 2.000/troy ons adalah sedikit koreksi pasar saham dan berlanjutnya penurunan yield Treasury. Kami melihat emas lebih mungkin mendekati resisten US$ 2.000 ketimbang di bawah US$ 1.700 di semester II tahun ini," katanya.

Sementara analis komoditas Reuters Wang Tao menjelaskan, target intraday emas di pasar spot hari ini berada di US$ 1.795/troy ons, US$1.811/troy ons, dan US$ 1.827/troy ons. Sementara support emas di level US$1,785/US$1,769 per troy ons.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


Turun Lagi, Begini Ramalan Mengerikan Harga Emas Dunia - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai Merah Keriting Naik Jadi Rp 52.800 Perkilo - TribunJakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -  Cek harga pangan di Jakarta pada hari ini, Senin (9/1/2023). Beberapa komoditas, memiliki harga yang stabil p...