Rechercher dans ce blog

Sunday, June 27, 2021

Market Sudah Meroket 60%, Harga Batu Bara Selangkah Lagi Cetak Rekor 27 June 2021 12:01 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju kenaikan harga batu bara masih belum terhenti di pekan ini, yang memperkokoh posisinya di level tertinggi dalam lebih satu dekade terakhir. Batu bara kini semakin dekat untuk mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Melansir data Refinitiv, harga batu bara Ice Newcastle Australia untuk kontrak 2 bulan ke depan melesat 6,15% di pekan ini ke US$ 131,1/ton. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2011. Dengan kenaikan tersebut, sepanjang tahun ini harga batu bara sudah meroket lebih dari 60%.

Tidak hanya itu, harga batu bara kontrak 2 bulan ke depan kini berjarak 5% dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 137,6/ton yang dicapai pada 11 Januari 2011 lalu. Artinya, harga batu bara bisa mencetak rekor tertinggi baru di pekan depan jika mampu membukukan kinerja apik lagi seperti minggu depan.


Ketatnya supply masih menjadi pemicu utama tingginya harga batu bara. Pasokan batu bara bahkan diperkirakan akan mengalami penurunan yang lebih cepat ketimbang permintaanya, sehingga harganya masih akan terus tinggi.

"Supply sedang menyusut dan kemungkinan lebih cepat dari penurunan permintaan," kata Tom Price, kepala strategi komoditas di Liberum, sebagaimana dilansir Wall Street Journal, Jumat (25/6/2021).

China yang merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia dalam beberapa bulan terakhir mengalami kekurangan pasokan dari dalam negeri. Apalagi di bulan ini, dimana China sudah memasuki periode musim penghujan (Plum Rain Season).

Pada bulan Juni-Juli biasanya hujan lebat akan mengguyur China bagian utara di mana banyak tambang batu bara ada di sana. Hujan lebat berpotensi menyebabkan banjir. Sehingga aktivitas operasional tambang dan distribusinya menjadi terhambat sehingga membuat harga batu bara semakin naik.

Alhasil, harga batu bara di China menjadi sangat mahal. Guna menahan laju kenaikan tersebut, Pemerintah China melonggarkan kebijakan impor batu bara, yang akhirnya mengerek naik harga batu bara global.

Meroketnya harga batu bara bahkan terjadi saat banyak negara menjegal batu bara karena diklaim tak ramah lingkungan belum mampu membuat harga si batu legam terjun bebas.

Setelah negara-negara kaya yang tergabung dalam G7, China juga berupaya untuk mengurangi emisi karbon. Salah satunya dengan cara membatalkan investasi kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara luar negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Adblock test (Why?)


Market Sudah Meroket 60%, Harga Batu Bara Selangkah Lagi Cetak Rekor 27 June 2021 12:01 - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai Merah Keriting Naik Jadi Rp 52.800 Perkilo - TribunJakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -  Cek harga pangan di Jakarta pada hari ini, Senin (9/1/2023). Beberapa komoditas, memiliki harga yang stabil p...