Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melonjak tajam pekan ini. Harapan akan peningkatan konsumsi membuat harga si emas hitam terdongkrak.
Sepanjang pekan ini, harga minyak jenis brent naik 3,52% secara point-to-point. Pada perdagangan akhir pekan, harga berada di US$ 76,18/barel, tertinggi sejak Oktober 2018.
Sementara harga minyak jenis light sweet pada minggu ini melesat 3,27% point-to-point. Akhir pekan ini, harga light sweet ditutup di US$ 74,05/barei, juga tertinggi sejak Oktober 2018.
Minyak menjadi salah satu komoditas dengan kenaikan harga paling impresif pada tahun ini. Dalam sebulan terakhir, harga brent melonjak 10,72% dan light sweet terangkat 11,74%. Kemudian sejak akhir 2020 (year-to-date), harga brent terdongkrak 45,91% dan light sweet meroket 52,47%.
Perkembangan dari Amerika Serikat (AS) mendongkrak harga si emas hitam. Pada pekan yang berakhir 18 Juni 2021, stok minyak Negeri Stars and Stripes berkurang 7,6 juta barel menjadi 459,1 juta barel. Jauh lebih dalam ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan penurunan 3,9 juta barel.
"Orang-orang kembali ke mobil mereka. Tingginya permintaan energi menyebabkan tekanan harga," ujar Phil Flynn, Senior Analyst di Price Futures Group yang berbasis di Chicago, sebagaimana diwartakan Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Warga AS Sudah 'Bebas' Masker, Syarat dan Ketentuan Berlaku
Market Harga Minyak Melesat 3% Minggu ini, Selama 2021 Meroket 52%! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment