JAKARTA, KOMPAS.com - Donasi senilai ratusan juta rupiah terkumpul pada hari pertama kegiatan penggalangan dana yang dilakukan oleh Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
Penggalangan dana dilakukan untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 milik TNI AL yang dinyatakan tenggelam beberapa hari lalu.
Sebagai negara maritim, sebelumnya Indonesia hanya memiliki 5 kapal selam yang berpatroli di perairan Sabang sampai Merauke. Kini jumlah kapal selam Indonesia tinggal 4 unit, setelah KRI Nanggala 402 tenggelam.
Penggalangan dana Masjid Jogokariyan ini juga digaungkan beberapa tokoh publik seperti Ustaz Abdul Somad atau UAS.
Baca juga: Segini Harga Jet Tempur Eurofighter Typhoon yang Mau Diborong Prabowo
Lalu berapa harga kapal selam per unitnya?
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan setidaknya memiliki 12 unit kapal selama dalam beberapa tahun ke depan. Untuk memenuhi target tersebut, Kementerian Pertahanan melakukan kontrak kerja sama pembuatan kapal dengan Korea Selatan yang disertai dengan klausul transfer teknologi.
Perusahaan Korea Selatan dalam proyek tersebut adalah Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME), sementara Indonesia diwakili BUMN kapal PT Pal Indonesia (Persero).
Kapal pertama dibangun di Korea Selatan dengan tenaga kerja sepenuhnya berasal dari perusahaan tersebut. Kemudian kapal kedua dibangun di Korea dengan mendatangkan tenaga profesional dari PT PAL sebagai bagian dari alih teknologi.
Baca juga: Rincian Gaji TNI AL Plus Tunjangan, dari Tamtama hingga Laksamana
Sedangkan kapal ketiga sepenuhnya dibangun di fasilitas produksi PT Pal Indonesia (Persero) di Surabaya. Sejauh ini, Indonesia telah menerima tiga kapal selam, yakni Nagapasa, Ardadedali, dan Alugoro.
Kapal selam ini mempunyai panjang 61,3 meter dengan kecepatan kurang lebih 21 knot di bawah air, dan dengan ketahanan berlayar lebih dari 50 hari.
Berdasarkan kontrak, 3 kapal selam kelas Changbogo ini harganya mencapai 1,08 miliar dollar AS atau sekitar 330 juta dollar AS per unit atau setara Rp 4,79 triliun (kurs Rp 14.500).
Harganya ini dinilai jauh lebih murah dibandingkan kapal selam buatan Eropa atau Amerika Serikat yang bisa mencapai Rp 7 triliun.
Baca juga: Dari Tamtama hingga Jenderal, Ini Gaji TNI AD Plus Tunjangan Per Bulan
Sementara itu, negara-negara adidaya cenderung melakukan pengadaan kapal selam dengan ukuran besar, termasuk dengan tenaga penggerak dari nuklir.
Sebagai contoh, Amerika Serikat saat ini tengah melakukan peremajaan beberapa armada kapal selamnya. Dikutip dari US Naval Institute (USNI), harga kapal selam kelas Virginia mencapai sebesar 3,4 miliar dollar AS per unit.
Jika dirupiahkan, maka nilainya yakni sebesar Rp 49,35 triliun per unit. Virginia sendiri merupakan kelas kapal selam ukuran jumbo dengan panjang 377 kaki atau 115 meter, serta dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Dikutip dari Bloomberg, kapal selam sendiri dalam beberapa tahun jadi tren bentuk unjuk kemewahan para miliader dunia. Para konglomerat yang sudah bosan berlibur dengan helikopter hingga kapal yatch, mulai mempertimbangkan untuk membeli kapal selam pribadi.
Baca juga: Penasaran Berapa Gaji Polisi Berpangkat Jenderal?
Sebuah perusahaan asal Austria, Migaloo Private Submersible Yachts, menawarkan kapal selam sipil mewah bernama M7 yang memiliki beberapa fasilitas seperti kolam renang, kamar VIP, hanggar, hingga helipad.
Dengan mesin bertenaga diesel, kapal selam dengan panjang 260 kaki ini benar-benar bisa menyelam hingga kedalaman 1.500 kaki di bawah permukaan air dan melaju dengan kecepatan 20 knot.
Perusahaan ini mematok harga kapal selam sebesar 200 juta dollar AS atau setara Rp 2,91 triliun.
Jenis kapal selam privat lainnya yakni Nomad 1000 dengan panjang 213 kaki dan bisa menampung hingga 24 orang dan menyelam sedalam 1.000 kaki.
Baca juga: Berapa Harga Rumah Subsidi di 2021?
UAS Ajak Patungan Beli Kapal Selam, Berapa Harga Per Unitnya? - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment