Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara meroket ke level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun terakhir di pekan ini. China, konsumen batu bara terbesar di dunia memberikan kabar baik di pekan ini yang membuat harga batu bara mendekati level US$ 90/ton.
Melansir data Refinitiv, harga batu bara termal ICE Newcastle kontrak Juli melesat nyaris 8% di pekan ini ke US$ 89,45/ton.
Negeri Panda mencatat pertumbuhan ekonomi yang impresif di kuartal I-2021, dan sepanjang tahun ini pun diprediksi akan tinggi.
Biro Statistik China melaporkan PDB tumbuh 18,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) di 3 bulan pertama tahun ini. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Panda pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh 19% YoY.
Meski lebih rendah dari proyeksi, tetapi angka 18,3% tetap menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan pertumbuhan ekonomi di China. Bahkan lebih tinggi dibandingkan pada dekade 2000-an, kala China mulai menarik perhatian dunia dengan pertumbuhan ekonomi dua digit hampir setiap kuartalnya.
Sementara itu, Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) merilis World Economic Outlook edisi April merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi. Dalam laporan tersebut, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 6%, dibandingkan dengan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu yang sebesar 5,5%.
PDB China juga diprediksi naik menjadi 8,4% sepanjang tahun ini, dari sebelumnya 8,1%. China merupakan konsumen terbesar batu bara di dunia, ketika perekonomian bangkit, permintaan batu bara tentunya juga akan meningkat.
Melansir data Worldometer, konsumsi batu bara China per tahun mencapai 4,3 triliun ton, atau 50,4% dari total konsumsi batu bara dunia.
Dengan besarnya konsumsi China tersebut, maka pergerakan batu bara akan sensitif dengan perekonomian Negeri Tiongkok.
India berada di tempat kedua, tetapi jauh di bawah China dengan konsumsi per tahun 966 miliar ton, atau 11,3% dari total konsumsi dunia.
Kenaikan harga batu bara acuan ICE Newcastle masih didukung dengan harga batu bara acuan China yang juga terbilang masih mahal. Minggu lalu harga batu bara termal Qinhuangdao naik 7% dan membawanya ke level RMB 748/ton.
Harga tersebut berada jauh di atas rentang target harga pemerintah di RMB 500 - RMB 570/ton.
Sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia, kenaikan harga batu bara China membuat harga batu bara global juga terimbas naik. China yang sekarang lebih pro terhadap batu bara RI bahkan sudah menandatangani kerja sama untuk mengimpor 200 juta ton batu bara tahun ini, lebih tinggi dari biasanya 140 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)
Top! Harga Batu Bara Meroket 8% Sepanjang Pekan ini Market - 16 menit yang lalu - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment