Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Malaysia libur memperingati Nuzulul Quran hari ini, Kamis (29/4/2021). Sebelum tutup harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok signifikan pada perdagangan kemarin akibat adanya aksi ambil untung (profit taking) para trader.
Aksi profit taking memang umum dilakukan sebelum libur atau libur panjang oleh para trader. Harga kontrak CPO pengiriman Juli yang aktif diperjualbelikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange ambles 3,12% ke RM 3.936/ton.
Apabila hari ini perdagangan tetap buka ada peluang harga minyak sawit mengalami kenaikan. Pasalnya ada beberapa sentimen yang bisa menjadi katalis positif untuk harga minyak nabati unggulan ekspor RI dan Negeri Jiran ini.
Pertama adalah kenaikan harga minyak mentah. Penguatan harga si emas hitam akibat prospek permintaan yang bagus dan penurunan stok berpeluang mengerek naik harga minyak nabati yang digunakan untuk pembuatan biodiesel.
Kemudian yang kedua adalah laporan dari Asian Development Bank (ADB) yang meralam ekonomi Asia tumbuh 7,3% (yoy) tahun ini. Angka proyeksi tersebut lebih tinggi dibanding proyeksi Desember lalu di 6,8% (yoy).
Program vaksinasi yang masif di kawasan Asia dan dibarengi dengan pemulihan global secara berangsur-angsur membuat ADB berani menaikkan outlook perekonomian di kawasan Benua Kuning.
Ekonomi yang tumbuh positif adalah cerminan dari konsumsi yang kuat. Ada harapan bahwa permintaan terhadap minyak sawit juga ikut terdongkrak akibat geliat ekonomi Asia.
Kuatnya harga CPO didukung dengan ketatnya suplai di tengah peningkatan permintaan. Ekspor Malaysia yang bagus juga menjadi salah satu pendorong kenaikan harga.
Ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-25 April dilaporkan naik 10,1% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya. Ekspor meningkat dari 1,01 juta ton menjadi 1,12 juta ton bulan ini.
Peningkatan ekspor terjadi pada kategori CPO dan produk turunannya seperti Refined Bleached Deodorized (RBD) palm oil, RBD palm stearin dan Oleokimia. Ekspor ke destinasi utama juga tercatat meningkat.
Harga minyak sawit diprediksi tetap kuat hingga paruh pertama tahun ini akibat ketatnya suplai. Kenaikan harga minyak sawit global membuat harga CPO patokan dalam negeri ikut meningkat.
Harga CPO acuan RI bulan Mei 2021 dipatok di US$ 1.110 per ton. Harga acuannya naik ketimbang bulan lalu yang hanya dibanderol US$ 1.093,83 per ton. Artinya pajak ekspor untuk minyak sawit mentah di bulan Mei akan lebih tinggi menjadi US$ 144 per ton.
Sementara pungutan ekspor untuk minyak nabati tidak akan berubah pada US$ 255 per ton. Pajak ekspor pada bulan April untuk minyak sawit mentah berada pada US$ 116 per ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(twg/twg)
Duh...duh! Harga CPO Tiba-tiba Anjlok 3% Lagi, Ada Apa Ini? Market - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment