Rechercher dans ce blog

Sunday, January 1, 2023

Wow! Harga Emas Diramal Melesat 120% Pada 2023 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menjalani tahun berat pada 2022, emas diperkirakan bakal bersinar terang tahun ini. Sejumlah analis bahkan memberikan proyeksi ekstrem harga emas. Ada yang memproyeksi bisa terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023, atau sekitar 120% dari level saat ini.

Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstremnya. Menurutnya, harga emas akan terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023. Artinya, harga emas melonjak 119% dari harga sekarang.

Proyeksi tersebut didasari adanya resesi serta pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve. Seperti diketahui, harga emas ambruk pada 2022 karena kenaikan suku bunga The Fed secara agresif.

"Emas tidak hanya akan naik 10-20% tetapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa menembus US$ 2.500-4.000 per troy ons pada tahun depan (2023)," tutur Kiener, dikutip dari CNBC International.

Proyeksi ekstrem juga dikeluarkan Saxo Bank. Bank asal Denmark tersebut memproyeksi harga sang logam mulia akan terbang ke US$ 3.000 per troy ons.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen, memperkirakan inflasi masih akan tinggi pada 2023. Sejumlah negara juga akan menghadapi ketegangan politik yang berat. Di sisi lain, The Fed diproyeksi tidak akan menaikkan suku bunga setinggi 2022.

Berbeda dengan Kiener dan Hansen, analis senior Slatestone Wealth, Kenny Polcari, meyakini harga emas tidak akan melonjak hingga US$ 4.000. Dia memperkirakan harga emas akan cenderung melemah dengan titik resistance ada di US$ 1.900 per troy on.

"Harga emas memang akan lebih baik dan Anda sebaiknya membeli emas dalam portofolio investasi. Namun, saya tidak melihat harganya akan melambung ke US$ 4,000," tutur Polcari, kepada CNBC International.

Arkadiusz Sieron, analsi dari FXStreet, mengingatkan emas memang selalu melonjak setelah terjadi krisis ekonomi. Namun, kenaikannya hanya berkisar 20-30%. Kenaikan tertinggi emas tercatat pada periode 1973 pada periode stagflasi. Pada periode tersebut harga emas melambung 73%.

Selebihnya, emas hanya naik 32% pada 2007 atau saat Krisis Keuangan Amerika. Emas juga hanya mampu terbang 25% pada krisis pandemi Covid-19 pada 2020.

Pada perdagangan Senin (2/1/2023) pukul 06: 40 WIB, harga ada di S$ 1.823,69 per troy ons. Harganya melandai 0,04% dibandingkan pada penutupan di hari terakhir perdagangan tahun lalu.
Harganya masih menguat 1,45% sepekan, naik 1,44% sebulan dan menguat 1,27% setahun.

Jika harga emas naik menjadi US$ 3.000 per troy ons, artinya emas akan melonjak 65% dari harga yang sekarang. Harganya akan terbang 119% jika nantinya emas menembus US$ 4.000 per troy ons.

"Tentu saja emas tidak akan naik hingga US$ 3.000 per troy ons. Jika kita perkirakan kenaikannya mencapai 25-32% maka harga emas maksimal akan ada di posisi US$ 2.200-2.400 per troy ons," tutur Sieron.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi...


(mae/mae)

Adblock test (Why?)


Wow! Harga Emas Diramal Melesat 120% Pada 2023 - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai Merah Keriting Naik Jadi Rp 52.800 Perkilo - TribunJakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -  Cek harga pangan di Jakarta pada hari ini, Senin (9/1/2023). Beberapa komoditas, memiliki harga yang stabil p...