TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Tim pengendali inflasi daerah Kabupaten Wonosobo melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Wonosobo, Kamis (22/12/2022).
Menurut Suprapti selaku Analis Kebijakan Ahli Muda bagian Perekonomian dan SDA Setda Wonosobo mengatakan, berdasarkan hasil pantauan secara umum harga maupun stok kebutuhan pokok di Pasar Induk Wonosobo masih stabil.
"Namun ada beberapa komoditas yang mengalami keterbatasan barang dipasaran. Seperti minyak curah dan beberapa merk minyak kemasan stok terbatas dan harga juga naik," ungkapnya.
Hal ini sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu, yang biasanya 2-3 hari minyak datang, namun saat ini harus menunggu 5 hari hingga 1 minggu. Itupun harus antri di distributornya.
"Minyak goreng kemasan dari industri itu cenderung stabil harganya seperti Sunco, Bimoli, Sofia. Namun permintaan masyarakat lebih cenderung kepada merk Minyak Kita, yang saat ini sedang langka," tambahnya.
Sementara untuk telur rata-rata di pedagang mengalami penurunan harga. Satu minggu yang lalu berada di harga Rp 31.000-Rp 32.000 per kilogram. Saat ini di harga Rp 27.000-Rp 28.000 per kilogram.
Untuk harga cabai rawit mengalami kenaikan harga yang signifikan. Satu minggu yang lalu berada di harganya Rp 35.000 per kilogram. Per hari ini mencapai Rp 50.000 per kilogram.
"Stok untuk cabai rawit saat ini juga terbatas," ungkapnya.
Rata-rata harga sayuran secara umum aman dengan harga yang terkendali. Namun untuk sayuran kubis ketersediaan terbatas. Harga dua minggu yang lalu Rp 5.000 per kilogram. Sementara harga saat ini Rp 9.000-Rp 11.000 per kilogram.
"Mungkin kalo saya melihat ini dipengaruhi cuaca dan panen rayanya sudah 1-2 bulan yang lalu, sehingga produksi stok saat ini terbatas," imbuhnya.
Kemudian untuk harga gula pasir cenderung lebih stabil, harga dua minggu yang lalu hingga saat ini masih sama di harga Rp 12.800 per kilogram.
Harga telor ayam ras mengalami trend penurunan harga dari Rp 29.000-30.000 per kilogram dua minggu yang lalu, sampai hari ini di harga Rp 27.500 per kilogram.
Terkait harga beras sendiri cenderung lebih stabil. Untuk beras barito 1-2 minggu yang lalu harganya masih sama Rp 14.800 per kilogram. Kemudian beras Ciherang naik dari Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 11.000 per kilogram.
Setelah monitoring ini, selanjutnya tim akan melakukan rapat koordinasi baik dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk mencari solusi.
"Harapan dari pemerintah pada saat merayakan hari Natal dan Tahun Baru di masyarakat dapat menyelenggarakan dengan baik, stok barang yang cukup, dan harga barang yang stabil untuk kebutuhan," pungkasnya. (*)
Jelang Nataru Ketersediaan Migor Terbatas dan Harga Cabai Rawit Meroket di Pasar Induk Wonosobo - Tribun Jateng
Read More
No comments:
Post a Comment