Jakarta, CNBC Indonesia - Emas diproyeksi sulit bersinar pada pekan ini. Pernyataan tegas pejabat bank sentral Amerika Serikat A(S) The Federal Reserve (The Fed) mengenai kenaikan suku bunga acuan membuat emas kemungkinan akan tertekan pekan ini.
Pada perdagangan Senin (21/11/2022) pukul 06:23 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.750,92 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,07%.
Meski menguat, harga emas jauh lebih rendah dibandingkan pekan lalu. Dalam sepekan, harga emas sudah melandai 1,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 5,7% sementara dalam setahun jatuh 3%.
Analis dari RJO Futures Frank Cholly memperkirakan emas sudah kehilangan bensin untuk saat ini.
"Pelaku pasar mulai mengambil profit taking. Jika emas menyentuh kisaran US$ 1,75o maka emas akan mulai ke kondisi bearish lagi," tutur Cholly, dikutip dari Kitco News.
Dia menambahkan pernyataan tegas dari sejumlah pejabat The Fed mengenai suku bunga menjadi alasan utama mengapa emas akan sulit menguat pekan ini.
"The Fed terus menegaskan sikapnya untuk tetap hawkish. Emas baru bisa berpotensi mendekati US$ 1.800 jika suku bunga sudah dilonggarkan," imbuh Cholly.
Seperti diketahui, sejumlah pejabat The Fed pada pekan lalu menegaskan sikap The Fed yang masih akan hawkish.
Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan dalam pidatonya Kamis bahwa "tingkat kebijakan belum berada di zona yang dapat dianggap cukup membatasi (tingginya inflasi)."
Pemimpin The Fed Boston Susan Collins juga mengatakan bahwa dengan sedikit bukti tekanan harga berkurang, The Fed mungkin perlu memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi ketika berupaya mengendalikan inflasi.
Pernyataan hawkish ini memadamkan harapan pelaku pasar jika pelonggaran suku bunga acuan akan semakin dekat segera dilonggarkan karena inflasi sudah melandai ke 7,7% (year on year/yoy) pada Oktober dari 8,2% pada September.
Kebijakan suku bunga menjadi faktor penggerak harga emas utama pada tahun ini. Emas sudah jatuh hampir 10% sejak the Fed menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan Maret lalu.
Kenaikan The Fed melambungkan dolar AS sehingga membuat emas semakin mahal sehingga kurang menarik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Emas Masih Saja Turun...
(mae/mae)
Mohon Maaf! Pekan Ini Bakal Berat, Harga Emas Diramal Turun - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment