Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara mulai bangkit pada awal November setelah ambruk pada akhir Oktober. Pada perdagangan Selasa (1/11/2022), harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 361 per ton. Harganya menguat 1,39% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan hari ini menjadi kabar positif setelah harga pasir hitam ambruk 4,8% pada perdagangan Senin (31/10/2022).
Dalam sepekan, harga batu bara masih anjlok 5,7% secara point to point. Harga batu bara juga masih jeblok 11,5% sebulan tetapi dalam setahun melesat 159,7%.
Kenaikan harga batu bara salah satunya dipicu kabar positif dari Jepang dan China. Namun, libur long weekend di Eropa menahan kenaikan laju batu bara.
Dilansir dari Nikkei Asia, Jepang mengimpor batu bara sebanyak 5,06 juta ton pada September atau naik 8% dibandingkan Agustus. Kendati demikian, secara keseluruhan, impor batu bara Jepang masih melandai 4% menjadi 46 juta ton pada Januari-September 2022.
Australia menjadi pemasok batu bara untuk Jepang dengan total 3,16 juta ton disusul dengan Amerika Serikat dengan 472.020 ton.
Kenaikan impor batu bara Jepang terutama untuk jenis kokas. Impor naik sejalan dengan meningkatnya permintaan baja untuk industri, terutama otomotif.
Produksi mobil Jepang naik pada September menjadi 708.789. Jumlah tersebut meningkat 29,2% dibandingkan Agustus 2022 dan melonjak 80,1% dibandingkan September 2021.
Sementara itu, China dilaporkan akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik batu bara mereka dalam jangka pendek.
Beijing akan menambah kapasitas pembangkit listrik batu bara hingga 165 Giga Watts (GW) hingga 2023 dan 270 GW hingga 2025. Kapasitas sebesar itu belum pernah dicatatkan negara lain di dunia.
Untuk mendukung lalu lintas perdagangan batu bara, pemerintah Cangzou di Provinsi Hebei batu saja membuka Huanghua Port untuk lalu lintas perdagangan luar negeri,pada 30 Oktober lalu.
Pelabuhan yang terletak di Bohai Bay ini mampu menampung 311 juta kargo dan masuk dalam 20 pelabuhan terbaik di dunia. Pelabuhan ini juga menjadi lalu lintas perdagangan batu bara terbesar di China dengan total 100 juta ton.
Dengan dibukanya Pelabuhan Huanghua untuk perdagangan luar negeri maka lalu lintas batu bara dari dan menuju China diharapkan semakin lancar.
Permintaan batu bara dari China memang belum membaik dengan adanya lockdown dan perlambatan ekonomi. Namun, jika ekonomi China pulih maka permintaan batu bara diharapkan akan kembali meningkat mengingat Beijing adalah konsumen terbesar batu bara di dunia.
Namun, libur panjang di Eropa membuat permintaan energi melemah sehingga harga batu bara pun tertekan. Sebagian besar Eropa libur selama dua hari (1-2 November 2022) untuk memperingati semua orang kudus atau All Saints Day. Libur panjang dari akhir pekan membuat permintaan listrik di Eropa melandai karena pabrik berhenti beroperasi.
Harga listrik di Jerman anjlok 37% menjadi 76 euro per megawatt hour (MWh) sementara di Prancis turun 7,6% menjadi 97 euro.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Investor Lirik Lagi Batu Bara, Sinyal Energi Hijau Meredup?
(mae/mae)
Kabar Gembira! Harga Batu Bara Akhirnya Naik Juga - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment