Rechercher dans ce blog

Wednesday, November 23, 2022

Eropa Hadapi Dua Ancaman Baru, Harga Batu Bara Terbang 12% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih betah dalam jalur pendakian. Dalam empat hari terakhir, harga batu bara bahkan sudah terbang 12,3%. Ancaman Gazprom yang akan menghentikan pengiriman gas ke Eropa serta prakiraan cuaca yang lebih dingin di sebagian Eropa membuat batu bara kembali dicari.

Pada perdagangan Selasa (22/11/2022), harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 355 per ton. Harganya naik 1,62%.

Kenaikan kemarin memperpanjang tren positif pasir hitam yang harganya selalu menguat sejak Kamis pekan lalu. Dalam empat hari tersebut, harga batu bara melesat 12,3%.

Penguatan dalam empat hari tersebut juga membangkitkan kembali harga batu bara setelah sempat "mati suri" pada awal November.  Dalam sepekan, harga batu bara melambung 7,6% secara point to point. Harga pasir hitam ambles 8,9% sebulan tetapi masih melesat 111,06% setahun.

Penguatan harga batu bara ditopang oleh adanya kekhawatiran baru mengenai pasokan gas ke Eropa serta proyeksi cuaca di sebagian Eropa yang diperkirakan akan lebih dingin dalam beberapa hari ke depan.

Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) naik 3,02% sehari pada perdagangan kemarin ke 119,64 euro per megawatt-jam (MWh). Batu bara adalah sumber energi alternatif untuk gas sehingga kenaikan harga gas akan langsung mengerek harga batu bara.

Harga gas kembali melonjak setelah perusahaan Rusia Gazprom mengancam akan menghentikan aliran gas alam ke Eropa yang dikirim melalui jalur darat Ukraina mulai Senin pekan depan (28/11/2022).

Seperti diketahui, Gazprom telah menghentikan pasokan gas ke Eropa melalui jaringan bawah laut Nordstream 1. Namun, Gazprom masih mengirim gas melalui dua jalur yakni lewat Ukraina dan TurkStream.

Gazprom mengancam akan menghentikan pengiriman karena mereka mencurigai Ukraina telah mengalihkan pengiriman Gazprom untuk Moldova melalui jalur tersebut.

Ancaman Gazprom ini menjadi kekhawatiran karena terjadi di tengah upaya Eropa mengejar pasokan gas alam mereka untuk musim dingin. Suhu di sebagian Eropa juga akan menurun drastis dalam beberapa hari ke depan.

Pasokan gas alam Eropa mungkin mencukupi untuk musim dingin dan mencapai 100% tetapi mereka akan dihadapkan pada persoalan besar pasca musim dingin jika Gazprom memangkas kiriman gasnya.

Suhu yang lebih dingin selama musim dingin bisa meningkatkan penggunaan gas alam sehingga pasokan gas alam menipis. Pasokan untuk pasca musim dingin akan menjadi persoalan besar.

The Guardian melaporkan kondisi cuaca di sebagian Eropa akan mengalami fenomena yang tidak biasa dan saling bertolak belakang pada musim dingin kali ini.

Sebagian Eropa yang ada di Mediterania seperti Italia dan Spanyol lebih hangat dalam beberapa hari terakhir. Sebaliknya, suhu di Eropa bagian utara sangat dingin karena hembusan udara dari Siberia membuat sebagian wilayah membeku. 

Suhu di wilayah Mediterania atau Laut Tengah seperti Yunani dan sebelah selatan Italia mencapai 25-26 derajat Celcius pada Jumat pekan lalu.

Namun, suhu di Polandia, sebagian Jerman, dan Republik Ceko lebih rendah 10 derajat Celcius dibandingkan rata-rata pekan sebelumnya. Di beberapa wilayah bahkan sempat tercatat -10 derajat Celcius.

Dalam beberapa hari ke depan, suhu di wilayah Mediterania diperkirakan akan turun drastis dan disertai angin yang sangat kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Sanggupkah Batu Bara Kembali ke US$ 400/Ton Pekan Ini?


(mae/mae)

Adblock test (Why?)


Eropa Hadapi Dua Ancaman Baru, Harga Batu Bara Terbang 12% - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai Merah Keriting Naik Jadi Rp 52.800 Perkilo - TribunJakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -  Cek harga pangan di Jakarta pada hari ini, Senin (9/1/2023). Beberapa komoditas, memiliki harga yang stabil p...