Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara diperkirakan tidak akan melonjak pada pekan ini dan akan bergerak di level saat ini US$ 370-390 per ton. Kekhawatiran resesi dan meredanya masalah kelangkaan gas di Eropa diproyeksi akan menahan laju batu bara pekan ini. Batu bara merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia, ke depannya harganya juga diprediksi akan turun. Sehingga pesat 'durian runtuh' Indonesia bisa berakhir.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (21/10/2022), harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 389,95 per ton. Harganya anjlok 1,57%. Pelemahan tersebut mengakhiri catatan positif batu bara yang menguat pada Rabu dan Kamis.
Dalam sepekan, harga batu bara juga melemah 1,90% secara point to point. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya di mana harga batu bara meroket 4,56%. Harga batu bara juga sudah ambles 4,4% sebulan tetapi masih melesat 114,3% dalam setahun.
Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memperkirakan harga batu bara akan bergerak di kisaran US$ 370-390 per ton.
"Market melihat inflasi yang masih tinggi di tingkat global sehingga masih menandakan tekanan resesi yang kuat," tutur Zuhdi, kepada CNBC Indonesia.
Sejumlah lembaga/institusi dan pelaku usaha terus mengingatkan mengenai ancaman resesi. Terakhir, pendiri Tesla Elon Musk memperkirakan perlambatan ekonomi kemungkinan akan bertahan hingga musim semi 2024.
Harga batu bara pekan ini juga masih akan ditentukan pergerakan harga gas. Rata-rata storage gas di Eropa sudah terisi 92% dari kapasitas. Musim dingin di Eropa juga diproyeksi tidak akan sedingin tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini membuat harga gas turun.
Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) anjlok 20% sepekan ke 113,58 euro per megawatt-jam (MWH) pada pekan lalu. Harga tersebut adalah yang terendah sejak awal Juni.
Namun, munculnya kekhawatiran mengenai pasokan gas di Eropa dalam jangka panjang, terutama musim panas nanti membuat harga gas diproyeksi masih bisa melonjak. Jika proyeksi ini benar maka harga batu batu bara akan ikut terangkat mengingat batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas.
"Kekhawatiran pelaku pasar sekarang adalah bagaimana Eropa bisa mengamankan sumber gas yang cukup melalui jaringan gas dan gas alam cair hingga musim panas mendatang. Tanpa pasokan gas Rusia, ini akan susah," tutur analis gas ICIS Tom Marzec-Manser, dikutip dari gas intelligence.
Ke depannya, harga batu bara diperkirakan masih akan turun. Fitch Solutions menurunkan rata-rata harga batu bara di 2023 menjadi US$ 280/ton dari sebelumnya US$ 320/ton, dan di 2024 sebesar US$250/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Minggu Lalu Nanjak, Harga Batu Bara Melandai Pekan Ini?
(mae/mae)
Peringatan Bagi Indonesia! Ini Prediksi Harga Batu Bara - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment