Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman, GAPMMI, Adhi S Lukman memperkirakan harga makanan dan minuman bakal naik pada awal tahun depan. Ada beberapa kondisi yang memicu kenaikan tersebut.
Adapun kenaikan harga yang akan terjadi diperkirakan bakal mencapai 5% hingga 7%. Menurut Adhi, salah satu pemicu kenaikan harga makanan dan minuman itu adalah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
"Karena kenaikan BBM hampir tidak naik harga, nah kita akan review akhir tahun ini atau awal tahun, kemungkinan akan naik akan naik 5% sampai 7% itu perkiraan saya seperti itu," katanya dikutip dari detikFinance, Rabu (19/10/2022).
Selain itu, geopolitik yang belum menentu, termasuk imbas perang di luar negeri juga menjadi pemicu naiknya harga makanan dan minuman. "Saya pikir harga-harga tahun depan akan meningkat karena geopolitik belum menentu, perang masih ada, otomatis pertanian, pupuk, energi akan terganggu. Tahun depan itu biji bijian pasti akan tinggi negeri akan tinggi ini yang kita harus waspadai," jelasnya.
Bukan hanya itu, kenaikan harga juga terjadi seiring mendekati tahun politik. "Tahun politik cukup mendongkrak mamin. Karena banyak aktivitas banyak perjalanan semua pasti," tuturnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga makanan dan minuman, Adhi menyarankan agar Indonesia cepat mencari substitusi pengganti bagi komoditas yang rawan dengan kenaikan harga.
Lihat juga video 'Bikin Shock, Mendag Zulhas Ungkap 'Biang Kerok' Harga Pangan Naik':
(ahr/aku)
Harga Makanan dan Minuman Diprediksi Naik di Awal Tahun, Apa Pemicunya? - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment