Harga emas belakangan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Padahal biasanya emas menjadi pilihan instrumen investasi saat di tengah ketidakpastian pasar, ekonomi, dan geopolitik.
Investasi emas menjadi pilihan karena dianggap lebih aman dibandingkan instrumen investasi lainnya. Namun, belakangan ini harga emas belum mengalami kenaikan.
Harga emas malah mengalami penurunan hampir 20% dari puncak Maret tahun ini. Saat itu melonjak karena investor lebih memilih mengamankan uangnya di tengah ketegangan geopolitik atau perang Rusia dan Ukraina.
Melihat situasi saat ini, masih menjadi misteri mengapa harga emas turun terus menerus.
Mengutip dari CNN, Senin (16/9/2022) sejak ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, dinamika pasar investasi tidak pasti. Apa lagi ditambah kebijakan dari bank sentral berbagai negara yang berupaya menekan inflasi.
Kebijakan lain yang membuat pasar investasi juga bergejolak adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang telah menaikkan suku buka tiga kali berturut-turut dengan nilai yang sama. Hal itu diputuskan untuk menekan inflasi AS yang saat ini terus meningkat.
Dampaknya pun meluas ke harga saham yang mengalami penurunan. Nah, kemudian juga mempengaruhi harga emas.
Pengaruh lainnya dari kenaikan suku bunga oleh The Fed, yakni pada instrumen investasi obligasi pemerintah AS. Imbal hasil obligasi ini, telah melonjak. Hasil pada benchmark Treasury AS 10-tahun terakhir imbal hasil menjadi 3,77%, dari 1,5% pada awal tahun.
Dengan begitu, saat ini emas bersaing dengan obligasi pemerintah sebagai investasi safe haven dengan imbal hasil yang tinggi. Padahal biasanya emas merupakan satu-satunya investasi safe haven yang dipilih oleh investor di tengah ketidakpastian geopolitik.
Menaikkan suku bunga juga dilakukan oleh bank sentral dari berbagai negara. Mulai dari Swedia, Indonesia, Vietnam, Norwegia dan Swiss semuanya juga naik.
Untuk harga emas sendiri di Indonesia, belakangan juga mengalami penurunan. Misalnya saja pada 24 September lalu, harga emas Antam 1 gram hingga 1 kilogram emas turun Rp 9.000 menjadi Rp 932.000 per gramnya.
Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam terpantau bergerak di rentang Rp 932.000.000/gram - Rp 942.000/gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 933.000/gram - Rp 972.000/gram.
Harga emas 24 September, turun dari pada 21 September juga turun Rp 5.000 per gram ke level Rp 937.000 per gram. Pada tanggal 16 September juga sempat turun sebanyak Rp 9.000 menjadi Rp 933.000/gram.
Kemarin pun, harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 karat, tidak mengalami perubahan harga bila dibandingkan dengan perdagangan kemarin. Harga emas hari ini naik berada di level Rp 932.000 per gram per tanggal 26 September 2022.
Simak Video "Harga Emas Naik, Warga di Parepare Ramai-ramai Jual Emas"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/zlf)
Menerka Penyebab Harga Emas yang Ambles - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment