Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang minggu kedua September 2022, harga beberapa komoditas pangan menunjukkan adanya tren penurunan untuk telur dan cabai di tengah dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Berdasarkan laporan di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) atau early warning system Kementerian Perdagangan, pada pekan ini, 13 – 17 September 2022, harga telur serta cabai merah besar dan merah keriting kompak turun.
Harga telur turun sebesar 0,65 persen dari Rp30.900 per kg menjadi Rp30.700/kg. Sementara untuk cabai yang sebelumnya sempat melonjak di pekan awal September, telah turun 5,06 persen untuk cabai merah besar menjadi Rp58.200/kg, atau turun Rp3.100.
Sementara untuk cabai merah keriting mengalami penurunan tertinggi sebesar Rp3.600 atau 5,53 persen dari Rp65.100 menjadi Rp61.500 per kilogram.
Sebelumnya, Kemendag melaporkan harga cabai sempat naik disinyalir disebabkan oleh penurunan pasokan karena memasuki masa akhir panen, sedangkan kenaikan harga telur ayam ras disebabkan oleh supply yang belum normal akibat afkir dini saat harga jatuh yang dilakukan peternak untuk mengurangi beban produksi dan kerugian.
Untuk itu, berdasarkan laporan Perkembangan Harga, Inflasi Dan Stok Indikatif Barang Kebutuhan Pokok, Kemendag mendorong pemanfaatan fasilitas Sistem Resi Gudang (SRG) berteknologi CAS di daerah sentra produksi dan meningkatkan pemanfaatan pasar lelang komoditas agro.
Kemendag juga bekerja sama dengan Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) dan Perhutani untuk menyediakan lahan seluas sekitar 200 hektare (ha) sebagai penyangga komoditas cabai di wilayah Jabodetabek.
Adapun selain cabai merah dan telur, komoditas lain seperti minyak goreng kemasan premium dan bawang merah mengalami penurunan selama sepekan. Masing-masing barang kebutuhan tersebut turun Rp100 menjadi Rp21.600/liter dan Rp34.600 per kilogram.
Sementara komoditas kedelai impor naik Rp100 menjadi Rp14.300 per kg, daging ayam ras naik Rp300 menjadi Rp35.200/kg, dan cabai rawit merah naik Rp600 menjadi Rp65.800/kg.
Selain itu, kebutuhan utama masyarakat, yaitu beras juga terpantau stabil di level Rp12.600 untuk beras premium dan Rp10.600 per kilogram untuk beras medium.
Bukan hanya beras yang stabil, minyak goreng curah dan kemasan sederhana juga terpantau stabil dalam satu minggu terakhir dengan harga masing-masing Rp13.800/liter dan Rp16.600 per liter.
Untuk tepung terigu, daging sapi, gula, dan bawang putih stabil di masing-masing harga sebesar Rp13.000, Rp135.800, Rp14.400,dan Rp26.900 per kilogram.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengingatkan untuk tetap waspada terhadap lonjakan harga pangan yang dikhawatirkan masih terus terjadi akibat harga pangan global yang belum stabil.
Kementerian Perdagangan mengatakan lonjakan beberapa harga bahan pokok disebabkan kenaikan biaya transportasi, bahkan sebelum bahan bakar minyak (BBM) resmi dinaikan pemerintah.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan telah rutin mengunjungi pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan dalam kondisi aman.
Dia juga menyebutkan bahwa atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meminta Pemda masing-masing daerah untuk menggelontorkan Dana Alokasi Umum (DAU) dalam kepentingan logistik untuk pangan.
“Presiden sudah meminta dan mengarahkan kepada walikota dan gubernur supaya peka dan dicek. Kalau naik 5 persen segera ambil langkah, transportnya dibayar,” kata Mendag kepada awak media di Tangerang Selatan, Selasa (13/9/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga Pangan Sepekan: Telur dan Cabai Kompak Turun - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment