PRONUSANTARA.COM - Tambahan subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik kepada DPR, harga minyak mentah dan ICP tidak kunjung turun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati justru menunjukkan tren yang semakin meningkat.
Melihat outlook harga minyak yang diterbitkan oleh EIA menunjukkan harga minyak di US$104,8/barel dan berdasarkan forecast konsensus harga minyak bahkan mencapai US$105 sampai dengan akhir tahun.
“Jadi waktu kita membuat Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yang sudah dibahas dengan DPR dengan harga minyak US$100/barel, jelas bahwa menurut forecast dari konsensus maupun dari energi organization itu US$100/barel itu lebih rendah dari kemungkinan realisasi." Jelasnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Kuma Muncul di One Piece Chapter 1058, Tak Kenal Lagi Dragon dan Pasukan Revolusi
"Hari ini pun kita juga lihat harga minyak juga masih di atas US$100,” tambah Menkeu pada Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rapat Koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM yang diselenggarakan secara hybrid, Jumat 26 Agustus 2022.
Namun demikian meski harga minyak mentah dan ICP terus meningkat, harga jual eceran (HJE) energi untuk masyarakat tidak berubah.
HJE karena adanya subsidi Pemerintah jauh lebih rendah dibandingkan harga keekonomiannya.
Saat ini harga solar yaitu Rp5.150/liter. Jika menggunakan ICP US$105 dan kurs rupiah Rp14.700/US$ maka harga solar harusnya di Rp13.950/liter.
Baca Juga: Tips Sukses Ala Raffi Ahmad, Rezeki Mengalir Deras Hingga Bisa Beli Lamborghini dan Rumah Mewah
Inilah Harga BBM hingga LPG Jika Tidak ada Subsidi dari Pemerintah - Pro Nusantara - Pro Nusantara
Read More
No comments:
Post a Comment