JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat inflasi Indonesia pada Juli 2022 masih terjaga di level 4,94 persen, meskipun lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang hanya 4,35 persen.
Presiden Joko Widodo mengatakan, angka inflasi yang masih terjaga ini karena didukung oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang hingga kini belum naik.
Harga BBM yang masih rendah ini berkat alokasi subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 502,4 triliun.
"Harga Pertalite, Pertamax, Solar, elpiji, listrik itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian. Itu harga yang disubsidi oleh pemerintah yang besarnya, hitung-hitungan kita tahun ini subsidinya Rp 502 triliun. Angkanya gede sekali," ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: Redam Inflasi, Kenaikkan Harga Pertalite Perlu Dihindari
Besarnya alokasi subsidi BBM ini, kata dia, tidak bisa terus menerus ditanggung oleh APBN yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian Keuangan akan terus menghitung porsi subsidi BBM dengan APBN 2022.
"(Subsidi BBM) untuk menahan agar inflasinya tidak tinggi. Tapi apakah terus menerus APBN akan kuat? Ya nanti akan dihitung oleh Menteri Keuangan," ucapnya.
Untuk itu, dia meminta seluruh pemangku kepentingan agar terus memonitor angka inflasi nasional. Sebab, APBN tidak dapat terus-menerus menanggung subsidi BBM sementara harga minyak dunia terus mengalami kenaikan yang nilai subsidi BBM ini terus membengkak.
"Sekali lagi kita semuanya harus melihat angka-angka inflasi karena angka inflasi yang masih 4,9 persen itu masih didukung oleh tidak naiknya harga BBM kita," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, angka inflasi Juli 2022 mulai mengalami kenaikan dari inflasi di bulan-bulan sebelumnya.
Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Juli 2022 yang sebesar 4,94 persen ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015.
"Secara yoy inflasi Juli 2022 yang sebesar 4,94 persen, ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Oktober 2015, di mana pada sata itu terjad inflasi 6,25 persen secara yoy," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Sebut Indonesia Terancam Hiperinflasi hingga 12 Persen, Ketua MPR: Kita Tidak Boleh Lalai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Inflasi Masih 4,94 Persen, Jokowi: Didukung oleh Tidak Naiknya Harga BBM, Elpiji, dan Listrik - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment