Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak bergerak turun pada perdagangan pagi hari ini. Tren negatif lebih bisa lepas dari perak.
Pada Selasa (30/8/2022) pukul 08:24 WIB, harga perak dunia berada di US$ 18,76/troy ons. Turun 0,11% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Dalam seminggu terakhir, harga perak anjlok 2,07% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga ambruk 7,75%.
Perak: Refinitiv
|
Seperti halnya emas, perak pun 'terluka' saat dolar Amerika Serikat (AS) perkasa. Dua aset ini memang punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS kuat, perak bakal 'sekarat'.
Ini karena perak adalah komoditas yang harganya dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, perak jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan perak jadi turun, sehingga harga mengikuti.
Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) naik 2,61% selama sebulan terakhir. Sepanjang 2022, indeks ini 'terbang' 13,22%.
Dolar AS bergerak menguat setelah pernyataan Ketua Bank Sentral Federal Reserve/The Fed Jerome 'Jay' Powell. Dalam simposium tahunan di Jackson Hole (Wyoming), Powell kembali menegaskan komitmennya dalam 'perang' melawan inflasi.
"Kami akan menaikkan suku bunga setinggi yang dibutuhkan untuk beberapa waktu dalam rangka menekan inflasi. Mengurangi inflasi kemungkinan membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang di bawah tren historis," sebut Powell, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS akan ikut naik. Ini menyebabkan minat terhadap dolar AS terangkat, yang kemudian menekan harga perak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Artikel Selanjutnya
Usai Rekor Terendah dalam 2 Tahun, Harga Perak Naik Tipis
(aji/aji)
Harga Perak Ambruk 7% dalam Sebulan! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment