Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini karena persediaan di gudang yang terus menyusut. Terkait hal tersebut, impor tembaga dari konsumen utama China turut meningkat.
Pada Senin (8/8/2022) pukul 14:35 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 7.902,5 per ton, naik 0,41% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Impor tembaga China naik 9,3% pada Juli dibandingkan tahun sebelumnya karena penurunan tajam harga dan memicu minat beli para pedagang. Impor yang meningkat menjadi indikasi permintaan pun naik.
Sementara pertumbuhan ekspor negara secara tak terduga meningkat pada Juli, mengurangi beberapa kekhawatiran tentang daya beli logam dari konsumen utamanya.
China adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsinya mencapai 54% dunia. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.
Persediaan tembaga di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 128.600 ton, turun 975 dari hari sebelumnya yakni 129.575 ton. Jumlah tersebut juga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan puncak persediaan pada 18 Mei 2022 sebesar 180.925 ton.
Namun kenaikan harga tembaga dibatasi oleh kondisi ekonomi tidak stabil dunia. Selain karena inflasi yang tinggi, konflik geopolitik juga turut mempengaruhi.
Dengan Jerman meluncur ke dalam resesi, Amerika Serikat dicengkram oleh inflasi dan kenaikan suku bunga dan China berjuang dengan wabah virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), prospek logam tetap tidak pasti, ujar Malcolm Freeman, direktur Kingdom Futures.
"Sangat sulit untuk membuat argumen bullish untuk logam saat ini. Ketegangan AS-China atas Taiwan juga merupakan ancaman." kata Freeman.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Turun Lagi! Harga Tembaga Termurah dalam 17 Bulan
(ras/ras)
Gudang Kosong, Harga Tembaga Terungkit - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment