Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia anjlok pada perdagangan hari ini karena penguatan yen dan kekhawatiran atas melambatnya permintaan di konsumen utama, China, menyusul data ekonomi yang lemah.
Pada Senin (8/1/2022) harga karet yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 232,3/kg, anjlok 1,98% dibandingkan harga penutupan kemarin.
"Mirip dengan sesi terakhir, pasar bereaksi terhadap yen yang lebih kuat dan pergerakan bursa Shanghai (ShFE)yang lebih lemah," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.
"Belum lagi, prospek permintaan yang suram mengingat PMI manufaktur China yang tidak menarik jauh dari ekspektasi," tambahnya.
Mata uang yen Jepang diperdagangkan JPY 132,57/US$ pada hari ini, menguat dibandingkan posisi terakhir di US$ 132,68/US$. Hal ini membuat aset berdenominasi yen lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga dapat membatasi permintaan.
Sementara itu aktivitas manufaktur China yang diukur dengan Purchasing Managers' Index(PMI) melaju lebih lambat pada Juli. PMI manufaktur yang dirilis oleh Caixin/Markit turun menjadi 50,4 di bulan Juli dari 51,7 di bulan sebelumnya. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi analis untuk sedikit penurunan ke 51,5.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi/
Pelemahan aktivitas manufaktur China disebabkan oleh pertumbuhan output, pesanan baru dan lapangan kerja yang turun.
Pertumbuhan pesanan baru, domestik dan ekspor, melemah karena permintaan yang lesu dan dampak wabah baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang berkepanjangan sehingga berdampak kepada pengeluaran konsumen..
Akibat wabah Covid-19 baru-baru ini dan kurangnya stok dan tenaga kerja di pemasok, waktu yang dibutuhkan untuk bahan baku yang dibeli yang kemudian dikirim ke produsen menjadi lebih lama pada Juli.
China sendiri adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Apes! Harga Karet Turun Kena Getah Kebijakan Nol-Covid China
(ras/ras)
Ekonomi China Loyo, Harga Karet Melorot Nyaris 2% - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment