Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas melemah pada awal pekan ini. Pada perdagangan Senin (15/8/2022) pukul 06:05 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.799,47 per troy ons. Menyusut 0,13%.
Pelemahan emas hari ini memutus kinerja positif emas pada penutupan perdagangan pekan lalu. Pada Jumat (12/8/2022), harga emas naik 0,69% per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,61% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga masih meningkat 5,4% sementara dalam setahun menguat tipis 0,68%.
Analis dari Saxo Bank Ole Hansen mengatakan emas melemah karena investor melihat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga acuan ke depan. Inflasi AS memang melandai pada Juli ke 8,5% (year on year/yoy) tetapi angka inflasi masih jauh di atas target The Fed yang berada di kisaran 2%.
Sejumlah pejabat The Fed juga mengingatkan jika pekerjaan memerangi inflasi masih jauh dari kata selesai. The Fed tidak akan ragu menaikkan suku bunga kembali secara agresif.
Pernyataan pejabat The Fed ini membuat dolar AS kembali bertenaga pekan ini setelah ambruk pekan lalu. Dolar Index pada pagi hari ini ada di angka 105,68 atau menguat 0,05% dibandingkan Jumat pekan lalu.
"Risiko masih ada dan ini mencegah emas untuk terus menguat," tutur Hansen, kepada Reuters.
Analis IIFL Securities Anuj Gupta mengatakan outlook emas masih positif ke depan. Namun, gerak emas akan sangat terbatas karena aksi profit taking setelah emas menguat pekan lalu.
"Aksi profit taking sepertinya akan terjadi ke depan setelah emas naik pekan lalu. Ini akan membuat harga emas melemah," ujar Gupta, seperti dilansir dari Livemint.com
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dilihat-Lihat Dulu Emasnya, Kak! Harga Turun Nih...
(mae/mae)
Awal Pekan, Harga Emas Sudah Tertekan - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment