Jakarta, CNBC Indonesia - Emas makin kehilangan sinarnya. Pada perdagangan Kamis (21/7/2022) pukul 06:15 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.694,55 per troy ons. Harga emas melandai 0,11%.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 30 Maret 2021 atau lebih dari 15 bulan terakhir. Pelemahan tersebut juga memperpanjang kinerja negatif emas yang suda berlangsung selama dua hari beruntun. Kemarin, harga emas ditutup melemah 0,86% di posisi US$ 1.696,43 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,9% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga amblas 7,5% sementara dalam setahun merosot 6%.
Analis dari TD Securities Daniel Ghali mengatakan harga emas langsung ambruk begitu dollar Amerika Serikat (AS) menguat dan yield surat utang pemerintah AS meningkat pada pagi hari ini.
Ghali mengingatkan harga emas sangat rentan terhadap penguatan dollar AS. Bahkan, saat dollar AS melemah pun, emas tidak mampu berkutik.
Sebagai catatan, dollar AS sempat melemah pada 15-19 Juli 2022 setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menegaskan kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bps bukan opsi. Pasar sempat berekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 bps setelah inflasi AS melonjak pada Juni.
Namun, penegasan sikap The Fed mematahkan ekspektasi pasar sehingga dollar AS melemah.
"Emas diperdagangkan dalam kisaran harga yang sangat ketat. The Fed sudah mengesampingkan kenaikan 100 bps tetapi emas tetap saja tidak mampu rally. Banyak trader yang sengaja menggunakan kesempatan saat ini untuk menjual emas sehingga harganya terus turun," tutur Ghali, kepada Reuters.
Dollar AS sudah kembali menguat pada pagi hari ini. Dollar index pada pagi hari ini tercatat 107,08, naik dibandingkan 106,68 pada hari sebelumnya.
Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun juga menguat ke posisi 3,03%, tertinggi sejak 8 Juli lalu.
Penguatan dollar AS membuat emas semakin mahal sehingga kurang menarik bagi investor. Sementara itu, meningkatnya yield membuat emas tidak menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasil.
"Dalam jangka panjang sepertinya harga emas akan diperdagangkan di kisaran US$ 1.650-1.700 per troy ons," tutur David Jones, dari Capital.com.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Emas Turun Dikiiit Banget, Nanti Naik Lagi Kok
(mae)
Harga Emas Terlempar ke Bawah US$ 1.700, Terendah 15 Bulan! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment