Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu pertumbuhan produksi tambang timah Indonesia diperkirakan stabil.
Pada Senin (26/7/2022) pukul 16:15 WIB harga timah dunia tercatat US$ 25.000, menguat 1,5% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) berada di 106,65. Posisi ini di bawah puncak dalam 20 tahun terakhir di 108,54. Hal ini menjadi sentimen positif bagi timah karena dibanderol dengan greenback menjadi murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Dolar AS turun karena para pedagang menunggu keputusan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS. Serta menunggu petunjuk apa pun tentang apakah petunjuk ekonomi yang melambat akan mendorong pergeseran dari fokusnya pada inflasi.
Fitch Solution memperkirakan pertumbuhan produksi dari produsen timah dunia utama dengan kontribusi 26,1%, Indonesia, melandai. Karena peraturan lingkungan yang lebih ketat membatasi investasi.
Fitch memperkirakan produksi 2022 sebesar 83,42 ribu ton. Jumlah ini bertumbuh 0,5% dibandingkan produksi tahun lalu. Pertumbuhan ini melambat dibanding 2021 yang melesat 25% .
"Pasokan timah olahan Indonesia akan terkendala oleh pengetatan aturan negara untuk pengiriman timah, yang bertujuan untuk menindak kerusakan lingkungan dan penyelundupan serta meningkatkan penegakan pembayaran royalti dan pajak atas pengiriman," tulis Fitch dalam risetnya.
Fitch memperkirakan PT Timah Tbk (TINS) akan terus menjadi produsen timah terbesar di Indonesia di tahun-tahun mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Baru 6 Bulan Harganya Sudah Anjlok 33%, Timah Kenapa Sih?
(ras/ras)
Berkat Indonesia, Harga Timah Dunia Melesat! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment