(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun tajam pada penutupan pasar hari Selasa turun ke harga terendah 2 minggu di New York dan harga gula turun ke terendah 2 ½ bulan di London.
Harga gula Maret di ICE New York turun 59 sen (3.07%) menjadi $18.60 dan harga gula putih Maret di ICE London turun 2.43%.
Harga gula turun karena turunnya harga minyak mentah 5% ke harga terendah 3 ¼ bulan sehingga harga etanol juga turun membuat pabrik tebu lebih memilih memproduksi gula daripada etanol sehingga persediaan gula naik.
Kurs real Brazil melemah kekurs terendah 3 ½ minggu terhadap dolar pada hari Selasa, sehingga harga gula menjadi murah bagi pembeli di luar Brazil.
Pada hari Rabu lalu Unica melaporkan bahwa tebu yang digiling pada pertengahan pertama Nopember turun 38% dari tahun lalu menjadi 12.5 MMT lebih kecil dari perkiraan turun 57% dari tahun lalu 8.7 MMT. Total gula yang diproduksi turun 49.7% dari tahun lalu menjadi 626,000 MT.
Meningkatnya ekspor India menurunkan harga gula. The Indian Sugar Mills Association (ISMA) mengatakan bahwa ekspor India yang masih belum dikirim pada 1 Oktober sebesar 8.18 MMT dan masih membutuhkan ekspor 6 MMT di 2021/22 walaupun turun 15% dari tahun lalu 7.1 MMT di 2020/21. Pabrik gula sudah mengirim 270,000 MT gula di bulan Oktober dan perkiraan ekspor di bulan Nopember lebih dari 200,000 MT.
Faktor yang menurunkan harga gula , setelah ISO menurunkan perkiraan defisit pasar gula global menjadi –2.55 MMT turun dari perkiraan Agustus –3.58 MMT.
Faktor negatif yang menyebabkan harga gula turun setelah Czarnikow memperkirakan ekspor gula Thailand di 2021/22 naik 67% dari tahun lalu menjadi 6.7 MMT. Pada 8 September harga gula sudah mengalami tekanan karena the Thailand Sugar Millers Corp memperkirakan produksi gula Thailand di 2021/22 naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT karena curah hujan yang baik sehingga membuat tanaman subur. Thailand negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia.
Harga gula naik pada hari Rabu ke harga tertinggi 4 ¾ tahun di New York setelah Rabobank memperkirakan bahwa di Brazil akan menghadapi kekurangan tebu tahun depan, sehingga membatasi kapasitas untuk ekspor. Pertumbuhan tanaman tebu terhambat oleh kerusakan akibat cuaca beku dan penundaan penanaman. Kenaikan harga minyak mentah juga menyebabkan harga gula tetap tinggi sampai tahun depan.
Conab pada hari Selasa mengurangi perkiraan produksi gula Brazil 2021/22 menjadi 33.9 MMT dari perkiraan Agustus 36.9 MMT turun 17.9% dari tahun lalu
Harga gula naik karena terjadinya kerusakan karena beku dan kekeringan,The International Sugar Organization pada 27 Agustus menaikkan defisit gula untuk 2021/22 menjadi defisit 3.83 MMT dari perkiraan Mei sebesar defisit 2.65 MMT setelah cuaca beku pada bulan Juli merusak tanaman tebu di Brazil.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 18.50 kemudian ke $ 18.10 sedangkan resistant pertama di $ 19.60 dan berikut ke $20.10
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Harga Gula Turun Ke Harga Terendah 2 Minggu - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment