Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak melesat 1,4% pada Jumat pekan lalu, harga emas dunia tidak banyak bergerak. Memang sepanjang pekan ini mengalami kenaikan dan penurunan tetapi tidak signifikan. Rentang pergerakannya di kisaran US$ 1.800/troy ons hingga US$ 1.822/troy.
Pergerakan tersebut menunjukkan harga emas dunia sedang berkonsolidasi, dan ada potensi berakhir hari ini, sebab ada rilis data tenaga kerja AS.
|
"Emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli dengan apa pun sampai rilis data tenaga kerja AS," kata Philip Streible, kapala ahli strategi di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.
Ketika fase konsolidasi selesai, maka harga emas akan "boom", terbang tinggi atau pun merosot tajam.
Hasil survei Reuters menunjukkan data non-farm payrolls (NFP) atau penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang diperkirakan sebanyak 750.000 orang di bulan Agustus. Kemudian tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,2% dari sebelumnya 5,4%. Selain itu ada juga rata-rata upah per jam.
Data tenaga kerja merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan waktu tapering atau nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Pada Jumat pekan lalu, saat simposium Jackson Hole, ketua The Fed Jerome Powell menyatakan tapering akan tepat dilakukan di tahun ini.
Ia memberikan indikasi tapering akan dilakukan di akhir tahun, tetapi setelah tapering selesai suku bunga tidak akan langsung dinaikkan.
Emas langsung melesat 1,37%, pergerakan yang sedikit mengejutkan, sebab tapering merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada tahun 2013, emas masuk dalam tren bearish (menurun) hingga tahun 2015.
Tetapi, kali ini investor emas sudah memperhitungkan tapering akan terjadi paling cepat di akhir tahun ini. Jika data tenaga kerja AS malam ini dirilis tidak sesuai ekspektasi, dalam arti NFP dan rata-rata upah lebih rendah dari prediksi serta tingkat pengangguran lebih tinggi, emas berpotensi meroket.
Namun, jika data tersebut dirilis lebih bagus dari prediksi, maka spekulasi tapering lebih cepat tentunya akan menguat, emas berisiko ambrol dalam jangka pendek.
Dalam jangka menengah hingga panjang, emas diprediksi masih akan menanjak. Harga emas saat ini disebut undervalue 12% oleh Nitesh Shah, direktur riset di WisdomTree. Ia mengatakan melihat posisi dolar AS, suku bunga, dan inflasi, emas seharusnya diperdagangkan di kisaran US$ 2.000/troy ons.
"Emas menghadapi banyak tantangan, tetapi harganya jauh di bawah seharusnya, dan kita akan melihat harga akan bergerak naik," kata Shah, sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (31/8/2021).
Ia memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.970/troy ons di kuartal IV-2021, kemudian kembali turun ke US$ 1.860/troy ons di kuartal II-2021, sebabnya bank sentral AS (The Fed) yang akan melakukan tapering di akhir tahun ini.
Shah menambahkan, pasar emas akan sangat tergantung dari rapat kebijakan moneter The Fed bulan September, sebab ada ekspektasi akan diumumkan detail. Selain itu outlook inflasi The Fed juga akan mempengaruhi proyeksi emas.
Sementara itu, investor legendaris sekaligus triliuner John Paulson, juga saat ini bullish terhadap emas, akibat inflasi yang tinggi. Berbicara di Bloomberg TV, Paulson bahkan merekomendasikan membeli emas saat ini.
"Saat inflasi meningkat, investasi yang logis adalah emas," kata Paulson, Senin (30/8/2021).
Inflasi di Amerika Serikat sekarang sedang tinggi-tingginya, Paulson mengatakan hal tersebut sebagai permulaan dan masih akan menanjak lagi. Negara-negara lain yang menerapkan kebijakan moneter ultra longgar juga berpotensi mengalami kenaikan inflasi.
Saat itu terjadi, maka emas akan diuntungkan. Paulson juga mengatakan pada tahun 1970an, harga emas meroket akibat inflasi yang mencapai 2 digit.
|
Berdasarkan data Refinitiv di akhir 1969 harga emas berada di kisaran US$ 35/troy ons, kemudian sepanjang 1970 terus mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya pada 18 Januari 1980 di US$ 835/troy ons yang menjadi rekor tertinggi sepanjang masa selama 27 tahun.
Sepanjang tren kenaikan tersebut, harga emas dunia meroket nyaris 2.300%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)
Pantengin Monitor! Harga Emas Bakal "Boom" Malam Ini - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment