(Vibiznews – commodity) – Harga minyak sawit kembali naik pada penutupan pasar hari Selasa, mengikuti kenaikan dari harga minyak mentah. Padahal harga minyak sawit pada sesi siang sempat turun ke terendah 4,318 ringgit.
Harga minyak sawit Desember pada penutupan pasar hari Selasa 28 September di Bursa Malaysia Derivative Exchange naik 51 ringgit atau 1.2% menjadi 4,445 ringgit ($1,061.62) per ton setelah pada siang harinya harga sempat turun ke 4,318 ringgit.
Kenaikan harga minyak sawit terdorong oleh kenaikan dari harga minyak mentah walaupun harga minyak kedelai di Bursa Dalian mengalami penurunan.
Harga minyak mentah naik untuk 6 hari berturut-turut karena kekhawatiran akan persediaan yang berkurang, sementara harga liquefide natural gas (LNG) dan harga batu bara mengalami kenaikan membuat harga minyak mentah terdorong naik. Demikian juga permintaan akan minyak mentah diperkirakan akan naik karena turunnya tambahan penderita positif dari covid –19, sehingga banyak negara akan mengurangi pembatasan sehingga transportasi akan berjalan kembali dan permintaan minyak mentah akan meningkat.
Naiknya harga minyak mentah membuat naiknya permintaan biodiesel sehingga permintaan minyak sawit yang menjadi bahan biodiesel permintaannya juga meningkat.
The Southern Peninsular Palm Oil Milers’ Association pada hari Senin mengatakan bahwa produksi minyak sawit naik 0.5% selama 1 – 25 September dari bulan sebelumnya.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 0.2% dan harga minyak sawit juga turun 2%. Harga minyak kedelai di Chicago Board or Trade juga turun 0.6%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,340 ringgit dan berikut ke 4,040 ringgit sedangkan resistant pertama di 4,500 ringgit dan berikut ke 4,620 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
Harga Minyak Sawit Naik Kembali, Mengikuti Kenaikan Harga Minyak Mentah - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment