KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan emiten sawit Grup Salim membaik hingga tengah tahun ini. Laba bersih PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau yang kerap dikenal dengan Lonsum melonjak 444,86% menjadi Rp 501,22 miliar di semester pertama tahun ini.
Laba Lonsum tahun lalu hanya Rp 91,99 miliar. Lonjakan laba ini terutama disebabkan oleh penjualan yang meningkat pesat. Lonsum mencetak kenaikan penjualan 39,74% secara tahunan menjadi Rp 2,18 triliun di semester pertama tahun ini.
"Lonsum meraih kinerja keuangan yang kuat pada semester pertama 2021 terutama seiring naiknya volume penjualan dan harga jual rata-rata produk kelapa sawit serta didukung oleh upaya-upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi," ungkap Benny Tjoeng, Presiden Direktur Lonsum dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/8).
Harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP) crude palm oil (CPO) Lonsum naik 25% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan harga jual rata-rata palm kernel melonjak 56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pendapatan naik 30%, Salim Ivomas (SIMP) berbalik meraup laba
Kenaikan harga jual yang diiringi efisiensi menyebabkan laba kotor London Sumatra melonjak 173,43% menjadi Rp 755 miliar.
Benny mengungkapkan Lonsum mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan total aset Rp 11,61 triliun. Angka kas dan setara kas LSIP Rp 2,69 triliun. Bahkan, emiten sawit ini tidak memiliki utang bank hingga 30 Juni 2021.
Benny menambahkan bahwa pihaknya terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya efisiensi dan meningkatkan produktivitas. Lonsum juga akan memprioritaskan belanja modal pada aspek-aspek yang berpotensi memiliki pertumbuhan.
Baca Juga: Emtek dan Anthoni Salim Group jajaki potensi kerja sama ekosistem digital
Baca Juga: Harga saham emiten CPO lesu, simak rekomendasi berikut
Kenaikan harga jual CPO mengerek pendapatan dan laba Lonsum (LSIP) - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment