Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit turun pada penutupan pasar hari Selasa mengakhiri kenaikan harga selama dua hari karena pengiriman ekspor turun dan perkiraan produksi meningkat di bulan Agustus.
Harga minyak sawit Nopember pada penutupan pasar hari Selasa di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 16 ringgit atau 0.37% menjadi 4,300 ringgit ($1,017.27) per ton.
The Southern Peninsula Palm Oil Miller Association memperkirakan adanya kenaikan produksi 11.5% dari 1 – 20 Agustus pada hari Senin. Perkiraan ini membuat harga minyak sawit turun karena banyak perkiraan bahwa produksi sawit pada bulan Agustus tidak diikuti dengan peningkatan ekspor.
Ekspor Malaysia dari 1 – 20 Agustus turun 9.9% dari periode yang sama di bulan Juli menurut cargo surveyor Societe Generale de Surveillancee pada hari Senin.
Investor memperkirakan dari 1 – 25 Agustus pengiriman ekspor yang akan diumumkan pada hari Rabu ini masih akan turun.
Peningkatan dari pasien positif covid 19, di AS dan beberapa negara Asia, membuat pergerakan berkurang dengan adanya lockdown, permintaan akan bensin dan minyak mentah berkurang sehingga juga mengurangi permintaan biodiesel, berbahan sawit, sehingga memberikan tekanan kepada harga minyak sawit.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 1.2% sementara harga minyak sawit naik 1.9% dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0.9%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 4,160 ringgit dan berikut 3.970 ringgit dan resistant pertama di 4,360 ringgit dan berikut ke 4,430 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
Harga Minyak Sawit Turun Karena Turunnya Ekspor Malaysia - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment