(Vibiznews –Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin naik ke harga tertinggi 1 ½ minggu, produksi gula Brazil berkurang karena meningkatnya harga minyak mentah, meningkatnya harga etanol, dan kerusakan di ladang tebu akibat cuaca kering dan beku.
Harga gula Oktober di ICE New York naik 18 sen (0.90%) menjadi $20.22 dan bursa London tutup pada hari Senin.
Harga gula naik melanjutkan kenaikan pada hari Jumat karena ISO menurunkan defisit global 2021/22 menjadi sebesar 3.83 MMT dari perkiraan bulan Mei sebesar defisit 2.65 MMT setelah kerusakan tanaman di perkebunan tebu Brazil.
Kurs real Brazil menguat ke kurs tertinggi 2 ½ minggu pada hari Senin terhadap dolar sehingga harga gula Brazil menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar Brazil.
Harga minyak mentah juga naik pada hari Senin ke harga tertinggi 3 minggu, membuat harga etanol juga naik sehingga pabrik penggilingan tebu lebih banyak membuat etanol daripada gula sehingga mengurangi persediaan gula.
Harga gula pada seminggu ini naik sempat mencapai harga tertinggi 4 ½ tahun sejak 17 Agustus karena kekhawatiran bahwa kerusakan tanaman tebu di Brazil akibat beku dan cuaca kering.
Unica pada hari Selasa lalu melaporkan bahwa produksi gula Brazil Selatan dan Pusat pada pertengahan Agustus turun 7.5% dari tahun lalu menjadi 21.323 MMT. Dan CONAB pada hari Kamis memperkirakan produksi gula turun 10.5% dari tahun lalu menjadi 36.9 MMT dari 41.3 MMT di 2020/21.
Harga etanol di Brazil mencapai rekor tertinggi sehingga harga gula naik setelah harga etanol Brazil naik ke harga 3.1878 real/liter pada hari Jumat lalu.Harga etanol yang tinggi membuat pabrik penggilingan tebu meningkatkan produksi etanol sehingga produksi gula berkurang.
Pada hari Selasa lalu CEO dari Tereos SCA, produsen gula terbesar ke dua di dunia melaporkan bahwa tebu yang digiling akan berkurang 21% dari tahun lalu pada 2021/22 menjadi 16.6 MMT, jumlah terendah selama 12 tahun. Kerusakan dari tanaman tebu Brazil akibat beku dan dingin akan membuat harga gula terdorong naik dalam 18 bulan ini.
Wilmar International pada tanggal 3 Agustus menurunkan perkirakan produksi gula karena kerusakan akibat cuaca beku dan kering sehingga produksi gula di 2021/22 menjadi 28 MMT turun 27% dari tahun lalu, mencapai produksi terendah dalam 10 tahun terakhir. Wilmar juga mengingatkan bahwa produksi gula di 2022/23 belum tentu naik lagi akibat kerusakan karena kekeringan dan beku pada tanaman tebu.
Produksi gula yang melimpah dari India membuat harga gula turun, setelah India’s Sugar Mills Association pada 14 Juli memperkirakan produksi gula India di 2021/22 naik menjadi 31 MMT dari 30.9 MMT di 2020/21.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $19.30 kemudian ke $ 18.90 sedangkan resistant pertama di $20.40 dan berikut ke $20.60.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
Harga Gula Naik Ke Harga Tertinggi 1 1/2 Minggu - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment