Market Harga Batu Bara Naik Lagi, Sebulan Melesat 19%! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melesat pada perdagangan akhir pekan lalu. Harapan akan tingginya permintaan masih menjadi 'bensin' bagi laju harga si batu hitam.

Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) berada di US$ 136,1/ton. Melonjak 1,49% dibandingkan hari sebelumnya.

Sepanjang pekan lalu, harga batu bara melonjak 3,56%. Sementara dalam sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 19,39%.

Investor masih melihat potensi kenaikan harga batu bara seiring lonjakan permintaan. Ini karena dunia mulai pulih dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Data terbaru dari Jepang menunjukkan pemesanan mesin di Negeri Matahari Terbit pada Mei 2021 naik 7,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini adalah pertumbuhan tercepat sejak Oktober tahun lalu.

Tingginya permintaan mesin di Jepang menandakan sektor manufaktur bergeliat. Artinya, permintaan energi pun akan terangkat.

Sementara di China, pekan ini akan diumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Panda tumbuh 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi di China menggambarkan ekspansi baik di level dunia usaha maupun rumah tangga. Lagi-lagi, ini membuat permintaan energi bakal meningkat.

Batu bara masih menjadi sumber energi primer utama untuk pembangkit listrik. Nah, baik Jepang maupun China merupakan konsumen batu bara terbesar dunia. Jadi saat kebutuhan listrik di dua negara itu meningkat karena pemulihan ekonomi, maka permintaan batu bara akan ikut naik. Permintaan naik, harga pun terungkit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Adblock test (Why?)

Market Harga Batu Bara Naik Lagi, Sebulan Melesat 19%! - CNBC Indonesia
Read More