JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bensin di Amerika Serikat (AS) menyentuh level tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya jumlah pergerakan masyarakat di Negeri Paman Sam.
Meningkatnya harga bensin juga sejalan dengan tingginya permintaan pada periode hari memorial atau Memorial Day yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2021, di mana masyarakat Amerika Serikat banyak melakukan perjalanan untuk menemui koleganya.
Dilansir dari CNN, Rabu (2/6/2021), rata-rata harga bensin di AS mencapai level tertinggi sejak 2014, yakni sebesar 3,05 dollar AS per galon, atau setara Rp 11.538 per liter (asumsi kurs Rp 14.300).
Baca juga: Ini 2 Skema Tax Amnesty Jilid II
Angka tersebut meningkat dari harga bulan sebelumnya yakni sebesar 2,9 dollar AS per galon atau Rp 10.970 per liter, dan juga meningkat dari periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 1,98 dollar AS per galon atau setara Rp 7.490 per liter.
Tingginya permintaan bensin juga terefleksikan dengan habisnya stok di sejumlah stasiun pengisian bensin AS.
Selain itu, harga minyak mentah pun ikut terkerek, di mana harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) sudah mencapai level 68 dollar AS per barrel, sementara harga minyak acuan global, Brent, telah menembus harga 70 dollar AS per barrel.
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Kenaikan harga bensin pun mengakibatkan terjadinya inflasi pada April 2021, yakni sebesar 3,6 persen secara tahunan, dengan harga energi meningkat 25 persen.
Inflasi yang salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga bensin membuat para investor khawatir, dan lebih berhati-hati terhadap berbagai keputusan pemerintah ataupun bank sentral.
Baca juga: Bea Cukai Lelang Moge Mulai Rp 15 Jutaan, Ini Daftarnya
Harga Bensin di AS Tembus Level Tertinggi Sejak 2014 - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment