Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara turun lumayan tajam pekan ini. Lagi-lagi perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di India menjadi penyebabnya.
Sepanjang minggu ini, harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) turun 3,38% secara point-to-point. Harga si batu hitam terpaksa lengser ke bawah US$ 90/ton.
Pandemi virus corona yang kembali mengganas di India menjadi penyebab koreksi harga batu bara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di Negeri Bollywood per 23 April 2021 mencapai 16.263.695 orang. Bertambah 332.730 orang dibandingkan sehari sebelumnya, rekor penambahan kasus harian tertinggi sejak virus corona mewabah di negara tersebut.
Dalam 14 hari terakhir (10-23 April 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 228.797 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 86.706 orang setiap harinya.
Untuk menekan penyebaran virus corona, ibu kota New Delhi menerapkan lockdown selama enam hari. Begitu pula dengan Negara Bagian Maharashtra, yang di dalamnya mencakup Mumbai (pusat industri keuangan di India). Beberapa negara juga telah menutup rute perjalanan dari dan ke India, seperti Australia, Inggris, Kanada, dan Uni Emirat Arab.
Ketika India terpaksa 'digembok' untuk meredam penyebaran virus corona, maka aktivitas dan mobilitas masyarakat akan sangat terbatas. Ini tentu membuat prospek perekonomian India jadi samar-samar, risiko ke bawah (downside risk) sangat tinggi.
Di pasar komoditas, kehadiran India sangat signifikan. Misalnya untuk komoditas batu bara.
Pada 2019, volume impor batu bara India mencapai 266,44 juta ton. Ini adalah yang terbesar kedua dunia, hanya kalah dari China. Risiko kelesuan permintaan batu bara dari India gara-gara lockdown membuat harga komoditas ini terkoreksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Semua karena Corona India, Harga Batu Bara Anjlok 3% - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment